Kiat Menjadi Mahasiswa Di Atas Rata-rata

17.10

19 Agustus 2019, Univeristas Negeri Jakarta menerima 5,156 Mahasiswa Baru dari jalur SNMPTN, SBMPTN dan Penmaba di 9 fakultas dan 92 prodi dalam jenjang vokasional, sarjana dan pascasarjana. Begitu senang hati dan jiwanya karena mereka dapat diterima di kampus yang diidam-idamkan selama ini. 

Bukanlah perkara yang mudah menjadi mahasiswa bagi seseorang yang baru lulus dari masa putih abu-abu. Mereka harus mampu beradaptasi cepat dengan lingkungan barunya. Biasanya Mahasiswa baru identik dengan semangat dan idealisme terhadap tujuan pribadinya selama di kampus dan ada yang mau menjadi mahasiswa biasa-biasa saja seperti di zaman SMA dahulu.

Haruslah kita ketahui, menjadi mahasiswa merupakan suatu proses untuk kita menjadi siap di kehidupan setelah lulus dari universitas, yaitu dunia pekerjaan. Dalam Revolusi Industri 4.0 dan 5.0 ini persaingan menjadi semakin ketat karena pesaing kita bukan lagi dengan warga negara sendiri. Kita harus mampu bersaing dengan Warga Negara Asing dan lainnya. Nah, karena itu mahasiswa harus mempunyai semangat dan sikap yang menunjukan bahwa ia pantas mendapatkan apa yang dia mau. Caranya dengan menjadi mahasiswa yang ideal dan berprestasi di bidang yang disukai. 

Ada beberapa cara untuk menjadi mahasiswa utuh, yang nantinya dapat mendukung kita untuk mampu bersaing di dunia kerja dan menjadi mahasiswa yang berprestasi.

1. Belajar Cerdas, Aktif, dan Kritis

Hal utama yang dibutuhkan untuk meraih predikat mahasiswa berprestasi (mapres) tentunya adalah nilai dan pengalaman yang baik serta melebihi rata-rata. Karena itu, seorang mahasiswa harus tahu cara belajar dengan cerdas, aktif, dan kritis. Bukan hanya belajar dengan keras satu malam sebelum ujian, melainkan belajar dengan cerdas dan aktif dimulai dari dalam kelas. Contohnya sebisa mungkin cobalah duduk di barisan paling depan, sehingga meminimalisir gangguan yang akan diterima dalam menerima ilmu. Duduk di barisan depan juga akan membuat seorang mahasiswa lebih fokus mendengarkan dosen, juga lebih berpotensi dikenal dosen karena terlihat ambisius dalam belajar.

Kebanyakan mahasiswa terlalu meremehkan waktu belajar di kelas, kurang mempersiapkan dengan baik, sehingga timbul adalah rasa bosan dan mengantuk di kelas. Belajar juga tidaklah di kelas saja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari contohnya menjadi relawan dalam berbagai kesempatan ataupun mengikuti kegiatan organisasi di kampus maupun luar kampus. Mahasiswa berprestasi juga haruslah kritis dalam memiliki seribu pertanyaan dan ide dengan materi yang disampaikan maupun tidak disampaikan. Pastikan Anda bukan salah satu diantaranya jika ingin berhasil menjadi mapres.

2. Me-review Materi Kuliah Setelah Dibahas di Kelas

Proses pembelajaran di kelas-kelas perkuliahan tentunya jauh berbeda dengan proses belajar di bangku Sekolah Menengah. Di bangku kuliah, Anda akan merasakan bahwa dosen mengajarkan materi lima kali lebih cepat dibandingkan dengan guru sekolah. Oleh karena itu, Anda harus proaktif mempersiapkan materi sebelum masuk kelas. Dosen biasanya akan memberikan rencana materi kuliah di awal semester, sehingga Anda juga bisa memperkirakan harus mempelajari apa sebelum masuk kelas. Tugas mahasiswa bukan sekadar datang untuk kuliah, tetapi kamu juga harus memahami materi yang diberikan dosen supaya kamu memperoleh nilai yang bagus saat ujian. Tentu yang dilakukan adalah belajar dan me-review kembali materi kuliah yang diajarkan secara rutin sehingga kamu terbiasa dan tidak sistem kebut semalam saat ujian tiba.

3. Membangun Jaringan Pertemanan Seluasnya

Saat-saat berkuliah adalah saat yang paling penting untuk membangun koneksi dengan berbagai tipe manusia, yang berbeda-beda dari program studi, suku, ras, agama, dan golongan lainnya. Dari bangku kuliah, Anda harus pandai menjaga hubungan dengan orang lain sehingga nama Anda dikenal orang dengan reputasi yang baik, bonusnya Anda akan menjadi terkenal. Membangun koneksi mungkin belum begitu terasa manfaatnya saat di awal masa kuliah, tapi ketika lulus nanti ternyata koneksilah yang bisa membuat seseorang bisa berkontribusi besar bagi masyarakat dan negara. Kok bisa ya?

Rata-rata mahasiswa berprestasi pasti memiliki hubungan yang baik dengan teman-teman, senior, junior dan dosen serta civitas akademika yang ada di dalam kampus dan di kampus lain. Dari hubungan yang baik dengan semua orang inilah mahasiswa juga bisa direkomendasikan menjadi mapres. Membangun koneksi jika perlu dilakukan pula hingga mencapai perguruan tinggi lain melalui berbagai konferensi, seminar, atau lainnya, sehingga semakin besar kesempatan untuk belajar dan lebih banyak orang yang mengenal Anda dari dalam kampus maupun luar kampus sehingga Anda bisa berbagi dan berdiskusi berbagai ide dengan orang lain.

4. Aktif Organisasi Sesuai Passion

Tidak akan mampu seseorang meraih predikat mahasiswa berprestasi jika setiap hari ia hanya fokus kuliah tanpa berinteraksi dengan mahasiswa lain dalam organisasi yang sejalan dengan ilmu yang dipelajari atau passion.
Banyak sekali hal-hal yang dapat dipelajari dengan berperan aktif dalam organisas maupun kegiatan selain kuliah, seperti bagaimana cara mengatur waktu sehingga seimbang antara organisasi dan belajar, bagaimana berinteraksi dengan orang lain, mencari solusi akan berbagai masalah dan masih banyak lagi.

Hidup di dunia ini tidak sendiri, tentunya Anda memerlukan kerjasama dengan orang lain untuk mewujudkan berbagai ide yang baik. Dengan aktif berorganisasi, Anda sudah selangkah lebih dekat menjadi mahasiswa berprestasi.

5. Asah Softkil dan Hardskil 

Selain mengejar nilai akademik, tentunya seorang mahasiswa berprestasi harus mampu mengasah sendiri kemampuan-kemampuan selain akademik yang tidak diajarkan dalam mata kuliah. Contohnya yaitu:
mempelajari bahasa asing (otodidak atau kursus) hingga lancar bercakap-cakap
mengikuti berbagai lomba terkait program studi Anda maupun tidak
mengikuti kursus kepemimpinan atau kewirausahaan

Kemampuan ini sebetulnya tidak akan diujikan, tetapi akan membuat pengalaman berkuliah menjadi lebih kaya, sehingga ketika lulus nantipun Anda tidak hanya mendapatkan nilai yang baik. Namun, juga berbagai kemampuan tambahan yang diperlukan untuk bersaing di era global ini.

6. Berfikir Terbuka

Kebanyakan orang yang berhasil menjadi mahasiswa berprestasi memiliki pemikiran yang tebuka dan bisa diajak berdiskusi mengenai berbagai hal. Oleh karena itu, jika Anda ingin menjadi mahasiswa berprestasi, maka banyak-banyak pula berdiskusi, tidak hanya dengan teman, tetapi juga dengan dosen dan seluruh civitas akademika di perguruan tinggi. Berdiskusi akan membuka pemikiran-pemikiran baru dan membuat seseorang lebih hidup menjalani dunia perkuliahan. 

Dengan pikiran terbuka, tentunya ilmu juga lebih mudah masuk. Terimalah pujian tanpa meninggikan diri sendir dan terima pula kritikan orang lain sebagai keuntungan untuk memperbaiki diri lebih baik lagi. Tidak perlu sakit hati jika ada yang berkomentar Anda terlalu ambisius mengejar predikat mahasiswa berprestasi, tapi anggap saja mereka bertindak demikian karena merasa malu tidak memiliki semangat sebesar diri Anda. 

Mahasiswa yang sukses memang merupakan dambaan. Namun sekali lagi perlu diperhatikan benar apa indikator “kesuksesan” yang digunakan. Jangan sampai Anda merasa menjadi sukses, padahal sebenarnya gagal. Mahasiswa yang sukses adalah mahasiswa yan berhasil meraih duahal sekaligus. Pertama, Menjadi mahasiswa yang berkepribadian dermawan. Kedua, Meraih kesuksesan secara akademik dengan jujur.

Selain itu, seorang mahasiswa dituntut untuk peduli terhadap keadaan sosial, serta memikul tanggung jawab akademis dan non-akademis demi terwujudnya tatanan sosial dan masyarakat yang sejahtera.



By. Afif Fadhlu Rohman & Aditya Mulya Poetre


Artikel Terkait

Latest
Previous Article
Next Post »
Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar

Jazakumullah khairan, atas komentarnya ikhwah!