Bulan Ramadhan, Kapan lagi?

12.48
Bulan Ramadhan merupakan bulan kesembilan dari tahun Hijriyah. Bulan ini disebutkan sebagai bulan tersuci dan termulia diantara bulan-bulan lainnya. Banyak umat muslim yang ada pada bulan ini berlomba-lomba dalam mencari pahala, kebaikan, keberkahan, amalan-amalan yang tidak ada pada bulan-bulan sebelumnya.

Pada bulan ini umat muslim diwajibkan untuk beribadah puasa kecuali wanita menyusui, anak-anak dan lansia. Puasa wajib hukumnya bagi orang-orang yang telah beraqil baligh. Mereka senantiasa berpuasa sepanjang hati dalam satu bulan Ramadhan dan dilanjutkan dengan ibadah sholat Tarawih dan witir pada malam harinya. Selain itu mereka juga diwajibkan untuk menunaikan zakat fitrah bagi yang mampu dan hal ini tidaklah wajib bagi yang tidak mampu.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah. Pada bulan ini umat  muslim melakukan ibadah puasa yang tentunya dapat mereka kerjakan dengan senang hati. Pada bulan-bulan selain bulan Ramadhan belum tentu orang-orang mau melakukan ibadah puasa jadi dibulan inilah mereka mau melakukan ibadah puasa. Banyak kalangan umat muslim yang menganggap sepele ibadah puasa selain bulan ramadhan. Mayoritas jika diperintahkan untuk melakukan puasa sunah mereka enggan melaksanakannya.

Bulan Ramadhan disebut juga sebagai bulan puasa. Pada bulan puasa ini banyak kita jumpai para pedagang jajanan dadakan, pembagian hidangan pembuka puasa gratis dan sebagainya. Jika telah lewat waktu diatas pukul 16.00 maka sepanjang jalan raya akan kita jumpai banyak para pedagang makanan dadakan. Mereka tidak mau kehilangan kesempatan dalam mendapatkan rejeki pada bulan ini. sungguh bulan ini merupakan bulan yang penuh dengan rejeki ujar seorang pedagang makanan dadakan.

Bulan puasa merupakan bulan yang dapat memperat tali silaturahim umat muslim. Hanya pada bulan ini kita dapat bertemu dengan saudara-saudara kita. Dengan tujuan mengadakan buka bersama maka secara tidak langsung kita juga bersilaturahmi dengan sesama saudara kita. Tak jarang pada momen-momen buka bersama kita dapat bertemu dengan teman lama kita seperti teman ketika SD, SMP, SMA, Kuliah dan sebagainya. Ada teman yang sudah hampir satu tahun, dua tahun, tiga tahun atau bahkan lima tahun tidak bertemu tapi pada momen bukber ini kita dapat bertemu. Hal ini penulis sering alami ketika ada acara buka bersama penulis bertemu dengan teman-teman lama. Selain acara buka bersama juga ada tradisi yakni mengunjungi sanak saudara atau orang tua yang berada di kampung halaman. Tidak sedikit biaya dan waktu yang mereka keluarkan untuk pulang ke kampung halaman, namun demi kebersamaanlah mereka rela pulang ke kampung halaman. Pulang ke kampung yang terkenal dengan istilah mudik itulah namanya. Ketika mudik perjalanan ke kampung halaman yang tadinya misalkan sebut saja 12 jam ketika bulan ramadhan ini menjadi tiga kali lipat waktunya. Terjadi kemacetan dimana-mana. Perjalanan yang tadinya memakan waktu satu hari kini dapat menjadi tiga hari dan sebagainya. Bagi mereka berkumpul dengan sanak saudaralah yang dapat membayar kelelahan diperjalanan ini. menurut mereka kapan lagi kita bisa berkumpul? Kalau bukan dibulan ini.

Pada bulan ini anak-anak sering bermain petasan, perang sarung, membangunkan sahur dan sebagainya. Hal yang paling diingat oleh mereka adalah perang sarung. Perang ini melibatkan berbagai anak-anak laki-laki baik anak kecil sampai dewasa. Hal yang seperti pastinya sangat berkesan bagi anak laki-laki. Mereka tidak dapat mendapatkan kesenangan ini selain bulan Ramadhan. Mereka berujar kapan lagi kita bisa seperti ini selain dibulan ini?
Selain anak-anak ibu-ibu juga mempunyai kesibukan yakni membuat kue lebaran. Mereka rela membuat berbagai macam kue hanya demi menyambut hari yang fitri ini. tidak sedikit biaya yang mereka keluarkan dalam membuat kue ini. bagi mereka lebaran terasa kurang apabila tidak ada kue lebaran.

Bulan puasa disebut juga sebagai bulan kemenangan dimana kita menang dalam menghadapi hawa nafsu kita. Kita menahan amarah, perkataan dusta, lapar dan haus dan sebagainya. Apabila kita dapat melewati hambatan itu semua maka kita dapat dikatakan menang dalam menghadapi itu semua.  Namun tidak banyak orang yang dapat melewati ini semua, beberapa diantaranya tidak dapat menahan amarah, perkataan dusta dan sebagainya. Mereka hanya dapat menahan akan lapar dan haus saja.

Tidak ketinggalan pula pada bulan ini kantor-kantor tempat kerja juga menyediakan tunjangan hari raya atau yang biasa disingkat menjadi THR. THR ini sifatnya memberikan uang tunai bagi para karyawan-karyawannya baik karyawan negeri ataupun swasta. Pemberian THR tidak melihat orang dari segi agamanya saja, orang-orang diluar islam pun juga kecipratan THR. Adapun jumlah THR yang diberikan pun bermacam-macam tergantung kebijakan kantornya masing-masing.

Bulan ini juga memberikan waktu berlibur yang panjang dibanding bulan lainnya. Libur ini dimulai dari 7 hari sebelum hari idul fitri dan sesudah 7 hari idul fitri. Jadi jika ditotal sekitar 14 hari atau minggu. Sungguh ini merupakan liburan terpanjang yang tidak dapat kita jumpai pada bulan lainnya.

Bulan ini juga merupakan bulan tilawah dimana orang-orang senantiasa bertilawah dimanapun baik dirumah, di kantor, kampus bahkan dalam perjalanan sekalipun. Penulis pernah mendapati ketika berada di kereta KRL Jakarta-Bogor banyak orang-orang yang bertilawah didalam kereta. Tentunya ini jarang terjadi apabila bukan di bulan Ramadhan. Penulis berdecak kagum melihat fenomena ini namun juga bersedih ketika bulan ramadhan telah usai maka situasi ini tidak dapat penulis temui.

Pada bulan ini terdapat pula lailatul qadr yakni malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Qadr (Kemuliaan) yang artinya adalah sebagai berikut:

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam Kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?. Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr 1-5)

Nah sudah dijelaskan dalam malam itu sesungguhnya lebih mulia daripada seribu bulan. Malam ini terjadi pada malam ganjil antar malam kedua puluh sampai malam ketiga puluh. Hanya orang-orang tertentu yang bisa mendapatkan malam lailatul qadr.

Selain terdapat malam lailatul qadr juga terdapat penting yakni nuzulul quran pada tanggal 17 ramadhan dimana pada saat itu nabi besar Muhammad SAW mendapatkan wahyu pertama di gua Hiro dari malaikat Jibril dengan surat Al-Alaq yang artinya segumpal darah.

Dalam penentuan tanggal 1 ramadhan dan 1 syawal rupanya ditentukan secara alot. Kementerian agama akan mati-matian atau bersungguh-sungguh dalam menentukan penanggalannya. Mereka mempunyai ketentuan-ketentuan mutlak dalam menentukan bulan ramadhan dan bulan syawal. Hal ini rupanya tidak terjadi pada bulan selain bulan ramadhan dan bulan syawal. Perhitungannya merupakan perhitungan yang sangat valid. Bulan ramadhan terkadang dibulatkan menjadi 30 hari apabila ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan tidak tercapai.

Banyak hal sebenarnya yang dapat penulis ceritakan pada bulan Ramadhan. Pada bulan ini berbondong-bondong umat muslim melakukan ibadah sholat tarawih di Mesjid-mesjid ataupun Mushola secara berjamaah. Pada malam pertama bulan ramadhan otomatis tempat ibadah penuh sesak dengan jamaah sehingga terkadang tempat ibadah tersebut tidak kuasa menampung jumlah jamaah yang sangat banyak. Fenomena ini tidak dapat penulis temui pada bulan-bulan lainnya, hanya pada bulan Ramadhanlah tempat ibadah ramai dengan jamaah. Namun, sayangnya setelah bulan Ramadhan berakhir jumlah jamaah yang sholat di mesjid berkurang secara drastis.

Oke begitulah sekelumit kisah yang penulis dapat ceritakan, mungkin sekelumit kisah ini dapat menjadi gambaran mengenai bulan Ramadhan. Sebelum penulis mengakhiri tulisan ini penulis mengucapkan “Taqballahu waminkun shiyamanaa wa shiyamakum minal ‘aidin  wal faidzin” selamat hari raya idul fitri 1 syawal 1436 H.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar

Jazakumullah khairan, atas komentarnya ikhwah!