Pemateri : Ust. Dr. H. Wido Supraha
[Press Release Kajian #Sans]
Jakarta, 17 Mei 2018 – Pada hari ini Pasukan KOPHASKA yang berada
di bawah naungan Departemen Syi’ar, salah satu departemen yang ada pada Lembaga
Dakwah Fakultas Formasi Tarbawi telah mengadakan kajian islam rutin mereka yang
bernama #Sans. Kajian ini dilaksanakan pada hari Kamis 17 Mei 2018, pukul 16:00
s.d 17:30 yang bertempat pada selasar Lt. 3 Musholla Tarbiyatul ‘Ilmy, Gedung
Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.
Pada Kajian kali ini, dibawakan sebuah tema yang berjudul "Smart
before fasting". Narasumber pada kajian ini ialah Ust. Dr. H. Wido Supraha
akan membahas tentang kiat-kiat atau sekitar Sunnah yang ada seputar Ramadhan
Diawali dengan membahas hakikat bulan Ramadhan sambil membangkitkan
semangat, bahwasannya bulan Ramadhan itu adalah bulan jihad, perjuangan, amal
prestasi dan bukan lagi sekedar bulan pembelajaran. Dan janganlah bahagia hanya
sekedar mendengar adzan magrib saja. Selalu akhiri dengan amal terbaik pada apa
yang telah dimulai. Dan satu hal yang jelas, amalan di bulan puasa dilipat
gandakan pahalanya
Dilanjutkan dengan
pembahasan Sunnah-sunnah di bulan Ramadhan, yaitu
1. Akhirkan sahur
Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :
“Kami pernah makan sahur
bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas
berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia
menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)
2. Segera berbuka
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam
kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” Hadits no. 658 dari kitab
Bulughul Maram, Ibnu Hajar
3. Nikmati berdiri di tengah malam
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari
pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37
dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih
sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)
4. Membaca Al-Qur'an
Dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah
Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat
bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “ Wahai Rabb, ia telah menahan
makan dan syahwatnya pada siang hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat
kepadanya. Alqur’an berkata: “ Ia telah terjaga pada malam hari karena aku,
izinkan aku memberi syafaat kepadanya, maka puasa dan shalat memberi syafaat
kepadanya. ( HR. Ahmad)
5. Dzikir
“Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab,
“Engkau berpisah dari dunia dalam keadaan lisanmu basah dengan berdzikir pada
Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih.
Lihat Misykatul Mashobih)
6. Ziswaf (Zakat, Infak,
Sedekah, Wakaf)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling
dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu
Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan
kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang
berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)
“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700
kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu
untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.'” (HR. Muslim no.1151)
7. Perbanyak amal shalih
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang
dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang
semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),
“Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang
akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu
kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya.
Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau
minyak kasturi.”
8. MENINGGALKAN SEGALA YANG MUBAH
“Di
antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no.
2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
9. Berdiam di Masjid
Dari Aisyah ra: “Adalah nabi SAW melakukan i’tikaf pada 10 hari
terakhir di bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan ALLAH SWT, lalu hal tersebut
dilanjutkan oleh para istri beliau SAW setelah wafatnya.” (HR Bukhari, Fathul
Bari’, Kitab I’tikaf, bab I’tikaf pada 10 hari terakhir & i’tikaf di
masjid-masjid, hadits no. 2026)
10. Mencari malam lailatul qadr
dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi
Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan
dengan keimanan (kepada Allah) dan mengharap pahala maka akan diampuni
dosa-dosanya yang terdahulu, dan barangsiapa yang menegakkan Lailatul Qadr dengan
keimanan (kepada Allah) dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya
yang terdahulu.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2014; Shahiih Muslim no.
761]
Setelah
penyampaian materi yang bermanfaat oleh narasumber dilakukanlah sesi tanya
jawab bagi para peserta yang ingin bertanya. Dipilih 2 penanya masing masing
dari ikhwan dan akhwat untuk menyampaikan pertanyaan kepada sang narasumber
yang nantinya dijawab oleh narasumber.
Usai sesi
tanya jawab, kajian ditutup dengan pemberian goodie bag oleh Mas’ul Tarbawi dan
beberapa sambutan penutup oleh pembawa acara hingga akhirnya para peserta
kajian meninggalkan tempat kajian dengan tertib
2/7/2018