#PastInspiring-SNJ

#PastInspiring-SNJ

19.56
Mentoring Squad: MY INSPIRING in LIVE
Oleh Siti NurJannah, Pendidikan Luar Biasa/2016

“Jika kesan awal bersamanya sudah menyenangkan mana mungkin hati menolak tuk berjumpa di tiap minggu bersamanya”
“Dek nanti datang ya kesini”
“Oke kak, di ikhtiarkan”
Kurang lebih seperti itulah percakapanku pada seorang kaka yang saat itu sedang memegang amanah membina ku. Ku ikhtiarkan datang ke tempat yang katanya amniyah itu meskipun harus aku perjuangkan dengan ikhtiar seikhlas mungkin karena pada saat itu pun aku sedang bentrok dengan satu agenda di Bogor. Sesampainya disana barulah ku sadari bahwasannya kedatangan ku kesana adalah untuk perpindahan ku atau biasa dibilang regrouping halaqoh ku.
Selepas dari agenda tersebut aku di minta sang kaka untuk menghubungi kontak yang beliau kasih yang selanjutnya akan menjadi orang yang di amanahkan membinaku dan akan menjadi sosok murobbiyah penuh INSPIRING.
Maka di mulailah kisahku bersamanya………
 

Awal mula ku menerima kontak beliau adalah antara sedih dan senang, senang karena ku di satukan dalam satu lingkaran oleh saudariku yang sejak awal memasuki dunia kampus sudah melingkar bersamanya, akan tetapi sedih karena ku merasa “lagi-lagi pas nyaman di regrouping”. Jujur awalnya ku enggan untuk cepat-cepat menghubungi beliau, akan tetapi rasa malu seketika menyergap jiwa ini kala saudariku bertanya “sudah di hubungi belum dek kak Ziah nya?”. Dengan senyum malu-malu ku jawab akan segera kuhubungi, karena telah terlanjur berjanji jadilah aku menghubungi kaka ini, memperkenalkan diri seperti biasanya dan disambut dengan balasan yang kurasakan bersahabat pada saat itu. Tak lama dari setelah ku menghubungi beliau tiba-tiba beliau memintaku “Dek bisakah jika besok liqo?” ah disitu rasanya ku terharu, kenapa? Karena seharusnya beliau tak perlu bertanya bisa atau tidaknya aku, karena liqo adalah kebutuhan ku, liqo adalah hal pertama yang harus ku prioritaskan, meskipun mungkin pesan itu terkesan dadakan karena aku belum lama menghubungi beliau, tapi lagi-lagi cara santun dan menghargai orang lain beliau inilah yang mungkin harus ku gali ilmunya dari beliau.
Dan saat pertama kali datang ke lingkaran baru ini canggung memang yang kurasa, aku merasa seperti anak baru yang datang dari jauh :p mencoba berkenalan satu persatu dengan mereka walaupun sebagian besar sudah ku kenal sebelumnya. Tak lama setelah itu tibalah sang kaka yang ku nanti hadirnya datang, dengan seperti terburu-buru beliau duduk dan bertanya perihal yang mana diriku, ku angkat tangan kananku sambil tersenyum saat beliau memanggil namaku. Setelah itu mulailah beliau menyampaikan materi yang menjadi bahasan pada saat itu, saat-saat beliau menyampaikan materi dengan gaya nya yang khas, pada saat itulah ku akui kekagumanku pada pemahaman ilmu beliau, bicaranya yang cepat tapi tak satupun tak memiliki makna dari bahasanya, dengan fokus ku perhatikan tiap kata yang keluar dari mulut beliau dan dalam hati terus saja diri ini bergumam “ya ampun ini ilmu kek nya luas banget deh, bahasanya fasih” tak berhenti sampai di situ kekagumanku pada beliau saat beliau izin untuk pindah ke liqo-an sebelahnya pun lagi-lagi aku bergumam “pantesan buru-buru binaannya banyak to, kasian dia pindah-pindah gitu pasti cape”. Yah itulah beliau murobbiyah INSPIRING ku binaannya banyak, ilmunya luas, bahasanya penuh makna dan sikapnya yang penuh dengan kelembutan dan kesopanan. Selain itu beliau merupakan seorang hafidzoh yang sangat dekat dengan Al-qur’an, semenjak kehadiran beliaulah rasanya aku malu untuk bernalas-malsan tilawah dan semangat ku untuk menghafal Al-qur’an pun semakin meningkat. Dan juga berkaca pada sikap murobbiyah inspiring ku ini, banyak hal yang akhirnya aku perbaiki dalam diri, mulai dari pola tidurku, tata bicara ku, dan bagaimana aku mulai menyederhanakan tiap-tiap rasa di hatiku.
Selepas dari INSPIRINGnya beliau yang di atas, kutemukan pula sosok penyayang dan romantisnya beliau dengan caranya tersendiri. Pada suatu Ba’da maghrib beliau berusaha menghubungiku, menanyai keberadaan ku, menghubungiku berkali-kali bahkan dengan bantuan orang lain. Saat aku tersadar sosok yang tak ingin aku membuatnya menungguku mencari ku hingga ke grup-grup, saat itu rasanya campur aduk antara panik, takut, tapi juga senang. Ku putuskan kuselesaikan urusanku pada saat itu (meskipun belum kelar) untuk menemui beliau, pergi dari keramaian urusanku dan mencari sosok murobbiyah ini, sambil berjalan sambil ku ucapkan istighfar kali-kali aja beliau mencariku karena aku berbuat khilaf (karena ngerasa) . Sesampainya aku di hadapan beliau ku ulurkan tangan ku untuk menjabat beliau dan menuturkan permohonan maaf karena telah membuatnya mencariku, tetapi di luar dugaan dari tangannya itulah pula terselip embel-embel yang akhirnya aku bawa ke rumahku disini. Melihat itu entah apa yang kurasa pada saat itu, senang sangat pasti jika boleh ku menari mungkin ku akan menari di tengah parkiran motor kala itu :p bagaimana tidak beliau rela-relain masak buat aku (pede dikit  gak apa-apa lah ya) J ah romantisnya beliau membuat diriku merasa ada di hati kaka ku ini. Jazakillah khoir kaka :XD dan aku merasa cara mu ini pun patut untuk ku contoh kak. Kehadiranmu mengajarkan ku banyak hal dalam hidup kak.

Mungkin hal di atas hanya sedikit mengenai inspiringnya, romantisnya, atau bahkan heroiknya (tanpa kenal lelah mebina) beliau yang kuceritakan, masih banyak hal lagi yang mungkin tak dapat kuceritakan, karena ku ingin menikmati waktu indahnya ukhuwah bersama beliau tanpa mungkin orang lain ketahui.
Sebagai penutup: Berminggu-minggu sudah ku melewati waktu menimba ilmu bersama beliau, makin dekat pula rasanya hati ini untuk membuat beliau bahagia, rasanya tak ingin diri ini membuat beliau merasa terluka tapi apalah daya khilaf ini sering kali membuatnya mungkin merasa gagal membina hal dasar dalam diri ini, tapi proses tak berhenti sampai disini, akan terus berlanjut bersama beliau hingga Allah takdirkan untuk kami berpisah sejenak, dan ketika perpisahan itu datang, aku tetap sayang kamu kak (kasih mawar :p)

 Rawamangun 03 Desember 2017
#PastInspiring-HZ

#PastInspiring-HZ

19.52
Mentoring Squad: Pertemuan yang indah dalam karya terukir
Oleh Hanifah Z, Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini/2016


Pertemuan, Sering kali di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak bertemu dengan orang lain disekitar kita. Entah hanya bertemu, berpapasan atau mungkin berada di suatu tempat yang sama, tetapi tidak saling menyadari. Namun, dalam sekejap semua itu hilang. Orang-orang datang dan pergi dalam kehidupan kita, namun aku percaya bahwa semua yang datang dan pergi adalah rencana yang indah dari Nya. Setiap pertemuan memiliki arti. Entah itu sekedar mengingatkan sesuatu, menemukan seseorang yang berpengaruh dalam hidupmu. Entah untuk belajar atau mengajarkan, entah hanya untuk sesaat atau selamanya, entah nantinya akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Namun, semua itu adalah rencanaNya yang indah. Siapapun, darimanapun, dan kapanpun hadir seseorang yang kita temui pasti memiliki pengaruh dalam hidup kita, sekecil apapun pengaruh mereka tentulah memiliki arti dalam hidup kita.
Seperti halnya diriku. Diriku yang dipertemukan dengan seseorang yang telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam hidupku. Seseorang yang selalu memberikan arti dalam setiap perjumpaan kita. Seseorang yang selalu menasehati, mengajarkan, dan memberikan kesan yang baik dalam hidupku. Seseorang yang selalu menginspirasi dalam setiap kisahnya. Seseorang yang memiliki tutur kata seindah mutiara. Seseorang yang selalu menyadarkan terkait iman. Seseorang yang setiap langkahnya selalu menyebut namaMu. Seseorang yang setiap langkah dan gerak geriknya selalu berdzikir kepadamu. Seseorang yang setiap detik sambil melakukan ini itu selalu murojaah bagaikan Al-Qur’an berjalan. Seseorang yang telah dipertemukan dalam ketaatan. Seseorang yang sosoknya selalu dicintai oleh uamtnya. Seseorang yang telah membimbing setiap langkah di jalanNya. Yaa seseorang itu adalah murabbiah. Sang murabbiah.
Pertemuan yang begitu mengesankan dengannya. Yang telah merubah hidupku, yang selalu membuatku teringat padaNya ketika sedang melihatnya. Sungguh betapa bersyukurnya hati dan diri ini ketika Allah mentakdirkan diri ini bertemu dengan sosok sepertimu. Betapa bersyukurnya diri ini ketika ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi binaan mu.
Yang awalnya diri ini tidak mengerti apa-apa tentang dakwah, yang awalnya diri ini tidak begitu mementingkan halaqoh, yang diri ini tidak terondisikan perlakuannya. Yang diri ini selalu melakukan seenaknya saja. Yang diri ini memiliki kisah dulu yang jahiliyah. Namun, ketika dipertemukan dengannya, semua itu hanya menjadi pembelajaran. Ketika dipertemukan dengannya aku menyadari peran sebagai seorang muslimah, menyadari peran kita sebagai da’iyah, menyadari bahwa setiap manusia memang memiliki masa kelam, namun semua itu akan hilang dan setiap orang akan ada masa hijrahnya. Dan aku mengerti, bertemu dengan mu adalah takdir Allah yang ingin mengubahku menjadi sesosok muslimah yang sebaik-baiknya perhiasan didunia. Allah mentakdirkan dirimu sebagai tokoh yang menginspirasi setiap hijrahku. Allah yang telah mentakdirkan mu menjadi seorang murabbiah yang bisa menuntunku ke jalanNya. Dalam pelukanmu ku selalu merasakan ketenangan dan kenyamanan.
Hari demi hari, detik jam telah berlalu. Waktu-waktu yang kulewati telah memiliki kesan yang unik dan indah. Waktu yang telah diberikan amunisi iman lewat kisah-kisah maupun nasehat-nasehat yang indah darinya. Banyak pembelajaran yang kudapat darinya. Mulai dari pengorbanan yang diberikan untuk berjuang di jalan dakwah. Sampai mengetahui dan menjalankan peran sebagai seorang da’iyah.
Mungkin bagi setiap orang  jauh dari keluarga dan sanak saudara adalah hal yang sulit. Jauh dari tanah kelahiran, jauh dari orang tua, kakak-adik, dan jauh dari tempat-tempat yang sering dilewati di kampong halaman. Bertahun-tahun tidak pulang, bertahun-tahun tinggal disebuah rumah kecil  di tanah kelahiran orang lain. Sulit memang bagi sebagian orang. Namun berbeda dengan sosoknya, bereda dengan sosok murabbiah ku. Beliau mengorbankan setiap waktunya bersama keluarga untuk kepentingan dakwah untuk menjalankan perintahNya. Sosok yang merindukan tanah keliharannya, tetapi beliau tahan itu agar tetap fokus dijalan dakwah ini. Apapun dilakukan, apapun dikorbankan agar selalu bisa membina. Sosok yang bisa mengajarkan apa saja teapi tidak ingin menjadi guru, maunya jadi murabbiah saja. Karena memang dirimu lebih mulia menjadi seorang murabbiah kak.
Betapa heroiknya dirimu, engkau selalu tabah atas perlakuan binaan mu yang terkadang membuat hatimu kecewa, yang terkadang tidak bersegera dalam seruanmu. Engkau selalu kuat dan tabah ketika dirimu mulai merindukan keluarga disana. Tapi  kau yakin, keluarga disana ada Allah yang melindungi. Semoga Allah selalu melindungi keluarga dan juga dirimu kak.
Kak, terima kasih. Jazakillah khoiran katsiran atas segalanya. Semuanya yang telah kau berikan kepadaku. Semua ilmu-ilmu yang begitu bermanfaat bagi ku. Terimakasih untuk selalu mendoakanku. Terimakasih untuk selalu menerima sifatku yang seperti ini. Terimakasih untuk selalu membimbingku sampai aku mengerti peranku sebagai muslimah. Terimakasih telah memberikan kisah inspiratif yang selalu membuat diri ini tergerak hatinya untuk tetap berjuang di Jalan Dakwah. Terimakasih atas waktu yang engkau laungkan untuk membinaku. Terimakasih atas semua perlakuan mu yang begitu mengesankan untukku. Terimakasih kak, terima kasih. Terimakasih atas segalanya kak. Terima kasih atas pertemuan ini. Terima kasih atas keheroikannya dirimu untuk membina ku kak. Beribu-ribu kuucapkan terimakasih atas semua yang engkau berikan kepadaku.
Kak, maafkan diri ini ketika diri ini masih nakal, maafkan diri ini ketika aku masih membuatmu kecewa. Maafkan diri ini yang tidak selalu bersegera dalam seruanmu. Maafkan aku yang tidak memberikan kesan terbaik menjadi seorang mutarabbi. Maafkan diri ini yang tidak menghargai dan tidak menghormati setiap pengorbanan mu. Maafkan diri ini yang belum juga menyadari peran sebagi muslimah. Maafkan diri ini, yang begitu takut untuk mengganggumu. Maafkan diri ini yang telah menyembunyikan dan takut untuk bercerita dengan mu. Beribu-ribu kata maaf pun ku utarakan.
02 Desember 2017. Hari dimana Allah mentakdirkan dirimu untuk melepas kami. Melepas diriku menjadi seorang mutarabbimu. Hari dimana Allah telah mentakdirkan bahwa tugasmu menjadi seorang murabbiyah di sini telah selesai. Dan mengizinkanmu untuk kembali ke tanah kelahiran, kembali bertemu dengan keluarga, kembali berpamitan dengan sang bunda. Dan melanjutkan dakwah di tanah kelahiran mu. Hari dimana mungkin adalah awal dari perpisahan kita kak. Bahkan di akhirpun kau selalu memberikan kesan yang terbaik dalam hidupku.
Yaa begitula, memang sudah rencanaNya, sudah takdir dariNya bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Sedih, meraung-raung hati ini tidak terima harus ditinggal olehmu. Tetapi, ini adalah takdir yang indah dalam karya terukir. Bahwa siapapun harus melanjutkan perjalannannya walau orang-orang yang berkesan disekitarnya telah pergi, karena itu sebagai hadiah untuk orang-orang tersayang. Aku tidak menyesal dengan perpisahan ini, karena aku percaya, yakin bahwa Allah telah merencanakan yang terbaik untukku dan untukmu kak.
Perpisahan dengan orang yang dicintai memang sulit. Namun, itulah takdirnya. Siap ga siap semua akan terjadi. Kita tidak tahu kapan kita akan pergi, kita tidak tahu kapan orangorang yang kita sayangi akan pergi dari kehidupan kita. Karena semuanya adalah rencanaNya yang tidak ada seorangpun yang tahu. Dan perpisahan ii adalah awal dari jalan yang baru, jalan juang yang akan datang. Karena perpisahan ini bukan akhir dari segalanya.
Akan selalu aku ingat pertemuan singkat kita, pertemuan yang selalu memberikan makna, pertemuan yang selalu memberikan ibroh disetiap detiknya. Pertemuan yang indah yang telah terukir dalam karyaNya.
Kak, izinkan. Izinkan diri ini menyimpan kenangan indah kesan hidup yang indah yang telah kau berikan kepadaku, izinkan diri ini merindukanmu kak. Izinkan diri ini merindukan sang murabbiah heroik sepertimu. Izinkan aku merindukanmu kak izinkan aku untk selalu mencintaimu.
Walau tak selamanya aku ada menemanimu, tak selamanya aku membersamaimu. Namun aku yakin, karena ada Allah yang selalu menemani dan membersamaimu. Karena Allah lebih mencintaimu, karena Allah memiliki cinta yang besar kepadamu kak. Karena Allah yang menguatkanmu kak. Karena Allah yang membuat mu begitu sempurna kak. Karena Allah mencintaimu.
Semoga Allah selalu menjagamu kak, semoga kita dipertemukan lagi di jalan Nya atau mungkin di surgaNya. Ma’assalamaJ

Ana Uhibbuki Fillah kak….
For you SFW.

HZ.



#PastInspiring-Marlan

#PastInspiring-Marlan

13.41
Mentoring Squad: Suka Duka Dilingkaran Mentoring
Oleh Marlan, Pendidikan Luar Biasa/2017
Kehidupan kampus begitu menyenangkan, kebebasan teruntuk siapa saja, tanpa ada yang melarang ini dan itu. Saya rasa kiranya perlu membentengi diri agar tidak terperangkap dan terjerumus kepada jalan yang sedikit membelok dari ajaran dan aturan tiap-tiap agama. Memang awal memasuki dunia kampus semua mahasiswa baru dicekoki dengan kegiatan keagamaan, semua agama saya kira, salah satunya adalah mentoring. Mentoring menjadi salah satu wadah dan langkah awal untuk membentengi mahasiswa baru agar tidak menyimpang dan dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Begitupun dengan saya dan teman-teman, kami biasa menyebutnya dengan kelompok ikhwanul muslimin.
            Semua mentor saya lihat mereka melakukan action terbaiknya untuk dapat menarik perhatian juniornya, untuk dapat mempertahankan kholaqohnya agar tetap utuh. Akan tetapi seleksi alamlah yang menentukan, banyak orang yang berguguran di tengah perjalanan. Entahlah, mereka ada yang menghilang begitu saja, ada yang berucap sibuk ketika kami mengajaknya untuk berkholaqoh barangkali hanya sebentar, ada yang beralasan ini dan itu. Inilah yang menjadikan semangat teman-teman yang lain mengendur begitu pun saya, terkadang dilingkaran mentoring hanya ada satu, dua dan paling banyak tiga orang. Ketika mentor bertanya, “kemana yang lain?”, kami hanya menunduk, tersenyum dan terkadang menjawab “biasa lah bang”.
            Kejenuhan sering kali datang dilingkaran mentoring kami, namun kami terus menikmatinya dan itu hal yang wajar, didalam perjuangan menegakan aqidah pasti ada tantangannya, tidak selalu berjalan dengan mulus dan halus, pasti ada airmata yang ikut serta mengiringi langkah kami. Mentor selalu memberikan nasihat terbaiknya, menyemangati lingkaran mentoring ketika kejenuhan datang dan semangatnya dalam menegakan syariat itu yang patut kami contoh.
            Tak hanya itu, untuk menghilangkan kejenuhan terkadang kami mencari tempat-tempat yang baru untuk mentoring, entah itu tempat makan, tempat yang sejuk dan sebagainya. Lingkaran mentoring ini menjadikan kami lebih baik lagi, lebih mengerti akan agama, lebih merasakan hadirnya keluarga baru ketika yang jauh dari keluarga, memberikan arti kebersamaan, saling berbagi dan saling menyayangi. Itulah islam, ajaran-ajaran keislaman begitu diterapkan dan terasa.
            Terakhir inilah pesanku “Wahai saudaraku, tetaplah bersamaku, bersama menyusuri dan menuju jalan kabaikan, teruslah berdakwah walau itu sangat sulit, karena jalan dakwah begitu indah”.

7 Makanan Khas Lebaran yang Melegenda

7 Makanan Khas Lebaran yang Melegenda

08.18
Oleh : Rizka Hanima H (Huda 1438H)
Editor : AF (Huda 1438H)

Sebentar lagi lebaran, kira-kira ingin masak hidangan apa ya untuk lebaran nanti? Hidangan lebaran pasti harus spesial dari biasanya, karena pada momen tersebut umumnya akan menjadi ajang silaturrahim antar tetangga, teman dan keluarga besar.

Selain ketupat ada banyak pilihan masakan yang bisa dihidangkan saat lebaran. Masakan atau lauk itu biasanya jadi teman sejatinya si ketupat. Ada yang berkuah santan, kuah bening, lauk kering, bakaran, hingga yang kaya bumbu. Sebenarnya hampir setiap daerah memiliki ciri khas sendiri dalam pemilihan hidangan lebaran. Meskipun begitu, secara umum masyarakat Indonesia pasti kenal sama makanan-makanan berikut ini. Apa saja sih makanan khas lebaran yang pas dan banyak disukai?

1. Opor Ayam

Olahan ayam termasuk hidangan yang banyak difavoritkan oleh semua kalangan. Opor ayam bisa dibuat dari ayam kampung maupun  ayam boiler. Hidangan berkuah santan ini memiliki sensasi rasa yang gurih dan nikmat sehingga cocok dihidangkan bareng ketupat ataupun nasi.

2. Rendang Daging (Sapi maupun Ayam)

Rendang juga merupakan hidangan khas lebaran yang cukup populer sepanjang masa. Bisa pilih daging sapi atau ayam untuk bahan rendang, karena keduanya memiliki rasa yang sama nikmatnya. Rendang tidak hanya cocok dimakan bareng ketupat, tapi juga nasi putih.

3. Sambal Goreng Udang atau Hati

Ketupat juga enak dihidangkan bersama hidangan pelengkap, seperti :sambal goreng . Untuk sambal goreng, bahannya bisa udang maupun hati. Agar lebih nikmat, kamu bisa menambahkan bahan lain, seperti kentang, telur puyuh, kikil dan lainnya. 

4. Sate Daging (Sapi, Ayam, & Kambing)

Sate juga termasuk hidangan khas lebaran yang popular sepanjang masa. Sate paling nikmat disajikan bersama ketupat. Kamu bisa memilih mau sate apa, ayam, kambing atau sapi. Bumbu kacang yang nikmat dan daging yang gurih akan membuat hidangan ini laris manis saat lebaran.

5. Soto

Soto juga termasuk satu hidnagan khas lebaran yang cukup popular sepanjang masa. Hampir setiap wilayah memiliki resep soto khas yang menggugah selera. Kamu bsia memilih mau buat soto apa untuk lebaran, karena baik ayam maupun daging sama-sama spesial dan memiliki daya tarik tersendiri.

6. Gulai 

Menu gulai juga termasuk hidangan khas lebaran yang cukup popular  dan melegenda. Gulai bisa dibuat dari bahan apa saja sesuai selera, baik daging kambing, ayam maupun sayuran. Gulai sangat cocok dihidangkan bareng ketupat, lebih lagi jika dilengkapi sate. Hem… djamin bakal nikmat banget.

7. Lodeh

Meski sederhana, namun lodeh juga termasuk hidangan khas lebaran yang popular looh… Lodeh nikmat disandingkan bareng ketupat dan tentunya bersama lauk favorit lainnya, misalnya : ayam goring, ikan goreng atau yang lainnya.

Nah, itu dia rekomendasi 7 makanan khas lebaran yang biasa disajikan bersama ketupat ataupun nasi. Tahun ini keluarga kalian bikin menu apa nih? Atau ada rekomendasi menu khas derah lainnya untuk hidangan lebaran? Yuk share hidangan lebaran favorit kalian!
Syair Satu Syawal

Syair Satu Syawal

07.28
Oleh Rizka Hanima H (Huda 1438H)


Benci, kesal, marah, jenuh dan murka
Itulah rasa hatiku pada setiap harinya
Hingga muncul lah suatu bulan
Amatlah indah hadirnya
Tak bercahaya namun terasa begitu sempurna
Ia hadir menjanjikan pahala berlipat ganda
Menghapuskan segala dosa – dosa
Bulan Ramadhan namanya
Kita jalani sebulan penuh tanpa mengeluh
Menahan marah, menjaga lidah dan berbaik sangka
Menghindari diri dari segala dosa
Perbanyak mengaji, sholat dan berbuat baik
Berharap mampu menjadikan hati nan suci
Kini  kira telah menyemai yang tertanam
Menimbulkan rasa damai, tenang dan cinta
Sebulan lamanya mengikis hati yang keruh
Kini ia terlihat lebih jernih
Memancarkan cahaya dalam setiap wajah
Penuh dengan senyum kemenangan
Dalam menyambut hari lebaran
1 syawal hadir diantara kita
Kiranya hapuskanlah segala rasa
Yang pernah tercipta oleh nafsu dan bisikan setan
Menjadi sebuah kata maaf yang tulus
Dan melahirkan suatu perbuataan tentang maaf tersebut
Menjadikan kita saudara, kerabat bahkan teman erat
Perbaikilah kesalahan dan tambahlah kebaikan
Bergandengan tangan dan berangkulan

Engkau dan aku adalah sama, sesama muslim
Merindukan Kampung Halaman, Tapi ku Melupakannya...

Merindukan Kampung Halaman, Tapi ku Melupakannya...

19.38
Oleh : Esmo Nugroho (Ketua Formasi Tarbawi 1438 H)


Hitungan jam ramadhan akan berakhir 
Ahhh..
Banyak yang mengeluh, kenapa begitu cepat ramadhan berakhir ???

Entah..
Mengeluh karena berakhir sudah rangkaian ramadhan silaturahmi atau sebut saja Iftor jamai atau bahasa kerennya buka bersama.
Atau...
Mengeluh karena masih terlalu banyak dosa yang mau dipintai ampunannya kepada Ya Rahman...

Hmmmm
Sepekan menuju ramadhan berakhir, semua orang sibuk bahkan termasuk  siaran TV nasional,

Ya....
Sayangnya isu yang diangkat bukan tentang ribuan orang yan tak berhenti membasahi bibirnya dengan Bacaan Alquran atau dzikir 
Dan juga pipi yang terus basah karena air mata yang menerus mentes dipipi


Isu itu kurang menarik 

Yaa...
Kita berbicara tentang arus mudik atau budaya pulang kampung 
Lebih dari 5x setiap stasiun melaporkan kondisi arus mudik

Ribuan orang rela terjebak dalam kendaraan  yang menunggu kendaraan lain dalam hitungan jam 
Ribuan orang rela meninggalkan pekerjaan mereka untuk bisa ikut menjadi partisipan arus mudik
Ribuan orang membawa perbekalan yang sudah disiapkan dari jauh jauh hari untuk menjadi partisipan arus mudik 

Panas, hujan, ngantuk, penat, bosan,kesibukam dan lain sebagainya diabaikan dan berubah menjadi bukan hal penting yang perlu diperhatikan lagi 

Aaaaah..
Budaya mudik seperti ini selalu terjadi setiap tahunnya..
Saya tidak melihat negatif mereka, karena saya juga menjadi partisipan arus mudik beberapa tahun kebelakang...

Tapi..
Ada yang saya sadari dari kejadian ini

Alasan setiap orang pulang kampung??
Sepenting apa ??
Sekuat apa keinginannya?? 
Apa yang mau dilakukan disana??
Siapa yang mau ditemui?? 
Dan lain sebagainya


Pertanyaan pertanyaan besar muncul di benak saya  
Jawaban sebagian besar para partisipan 
"intinya adalah kerinduan" 

Pertanyaannya adalah,
Serindu itukah kita dengan kampung halaman kita yang sebenarnya?? 

Nyatanya,
diri ini tak serindu itu dengan kampung halaman yang sebenarnya

tau apa?? 

Ya itu SurgaNya Allah 


Sejauh apa rasa rindu kita?? 

jika sholat masih diabaikan 
Jika Alquran masih di jadikan pajangan atau bahkan ejekan?? 
Jika sunnah Rasulullah dianggap tak berarti?? 
Jika masih menjadikan agama bahan bercanda an ?? 
Jika masih menjadikan Allah karakter fiktif, seperti super man yang hanya diingat ketika butuh dan dilupakan ketika tidak dalam serangan monster???

Mau bawa apa ke kampung halaman?? 
Bawa diri yang kotor dan bau sehingga layak untuk dipukul dan dipalu??

Bukankah disana 
Kita akan bertemu dengan Rasulullah?? 

Dalam kondisi apa kita bertemu?? 

Menjadi orang yang SKSD
 (Sok kenal sok Deket) dengan rasulullah 

Mengaku umatnya 
Tapi menertawakan sunnahnya
Mengabaikan sirahnya dan digantikan dengan FTV malam yang menggambarkan keindahan yang semu?? 


Bukankah nanti seluruh umat manusia akan mudik bareng ke surga?? 
Tapi sama halnya dengan mudik sekarang 
Ada yang kena macet 
Ada yang butuh waktu lama 
Ada yang tersesat dan tak pernah sampai


termasuk di bagian mana diri ini?? 
Dan akankah tempat menungguku waktu mudik nanti 
Hanyalah ruang gelap 2x1 meter lengkap dengan fasilisat cambukan, ular dan himpitan tanah?? 


Atau ruang 2x1 meter yang didalamnya lebih indah dari taman-taman yang pernah saya lihat di google ???

Dan harus disadari nantinya ketika hari perhitungan, semua orang akan memikirkan dirinya masing-masing
dan tidak ada yang bisa menolong 


jadi jangan berpikir juga ketika masih diberi kesempatan saling mengingatkan 
Kita malah berkata Agama urusan sendiri-sendiri 
Percayalah islam tidak mengajarkan itu 
Dan percayalah jika ada orang yang mengejek dan memisahkan agama saat ini 
Dan kita mengikutinya 
Pada akhirnya mereka tidak akan bertanggung jawab atas diri kita dihadapan Allah


Wallahu a'lam bishowab
Keutamaan I'tikaf di Bulan Ramadhan

Keutamaan I'tikaf di Bulan Ramadhan

09.07
Oleh : Yulan Mardiati (Huda 1438H)
Editor : AF (Huda 1438H)

Sudah masuk akhir Ramadhan nih kawan-kawan, semoga masih semangat ya! Hmmm bicara soal akhir Ramadhan ada salah satu ibadah sunah yang punya banyak keutamaan dan sayang kalau ditinggalin, apa ya?  Yap! Tepat sekali, I’tikaf !~

Tahukah kalian? 
I’tikaf itu salah satu ibadah sunnah yang yang senantiasa dilakukan oleh Rasulullah di akhir Ramadhan dan pastinya pahalanya besar banget tuhh …. Jadi sayang dong kalau kalian melewatkannya sia-sia.

“Dari Aisyah Radhiyallahu’anha ia berkata bahswannya Nabi Muhammad Sallallahu’ alaihi wa salam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih.”  (HR Bukhari No.2026 dan Muslim No.1172 ). 

Sebenarnya apa sih itu i’tikaf?  Nah buat kalian yang belum paham banget apa itu i’tikaf, jadi i’tikaf berasal dari kata ,‘akafa-ya’kifu-waya’kufu-‘ukuufan. Menurut bahasa, makna i’tikaf adalah menetapi dan menahan diri padanya, baik sesuatu berupa kebaikan atau kejahatan. Sedangkan arti i’tikaf menurut istilah syara’ ialah menetapkan seorang muslim di dalam masjid. Mungkin lebih mudahnya, i’tikaf itu kita berdiam untuk beribadah di dalam masjid, sekaligus berupaya mendapatkan malam laylatul qadr, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. 

Lalu apa sih hikmah dan keutmaan i’tikaf? Ini dia nih… I’tikaf memiliki hikmah yang begitu besar yakni menghidupkan sunah Rasul dan menghidupkan hati dengan selalu melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah. 

Sedangkan keutamaan I’tikaf diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Untuk merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal yang akan dilakukan dihari esok.
2. Medatangkan ketenangan, ketentraman dan cahaya yang menerangi hati yang penuh dosa.
3. Mendatangkan berbagai macam kebaikan dari Allah. Amalan-amalan kita akan diangkat dengan rahmat dan kasih sayang –Nya.
4. Orang yang beri’tikaf pada sepuluh akhir bulan Ramadhan akan terbebas dari dosa-dosa kerena pada hari itu salah satunya bertepatan dengan lailatul qadr.

Masya Allah banget kan keutamaan i’tikaf? Apalagi sewaktu akhir Ramadhan, nahhh yukk mulai dari sekarang kita persiapkan i’tikaf kita, semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung bisa mendapatkan malam laylatul qadr. Aamiin.

Rebut Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Kita I’tikaf di Masjid Yuk!

Rebut Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Kita I’tikaf di Masjid Yuk!

08.15
Oleh : Yulan Mardiati (Huda 1438H)
Editor : AF (Huda 1438H)


" Duhhh kapan dong waktu kita pedekate sama Allah. Astagfirullah, yakin tuhh Allah gak cemburu sama kita? Bukber sana sini dibela-belain, tapi Qiyamul Lail aja masih alasan capek banget " 

Bulan Ramadhan sebentar lagi akan segera meninggalkan kita, namun rasanya kita masih belum punya banyak waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri padaNya. Sadar atau gak sadar kita justru lebih banyak membuang-buang waktu untuk hal yang sekiranya percuma. Nunggu waktu maghrib, kita malah main handphone buka instagram ngeliat yang sia-sia, padahal AL-Quran sampe berdebu diatas meja.

Waktu solat Isya dan teraweh kita malah ketiduran karena kekenyangan. Belum lagi orang-orang sibuk yang punya banyak jadwal bukber alias buka bersama sana sini, semoga bukan buka berdua aja ya he he he. Hari ini bukber SMA, besok bukber SMP, lusanya bukber organisasi di sana sini, besok-besoknya lagi bukber sama temen-temen kampus, seminggu lagi bukber sama temen-temen ngegosip pas SMA. Duhhh kapan dong waktu kita pedekate sama Allah. Astagfirullah, yakin tuhh Allah gak cemburu sama kita? Bukber sana sini dibela-belain, tapi Qiyamul Lail aja masih alasan capek banget.

Hmmm mungkin karena memang hakikatnya, apa-apa yang dilarang atau menuju jalan setan itu dibuat indah dan menyenangkan oleh setan agar anak cucu Adam terpedaya dan lupa kepada Rabb mereka. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mengingat Allah dan gak terpedaya bujuk rayu setan ya…  Aamiin 


Nah! Berbicara tentang mempersiapkan akhir Ramadhan yang sebentar lagi. Ada salah satu cara yang bisa kita upayakan untuk menambah pahala, apalagi di 10 hari terakhir Ramadhan ,hari- hari yang penuh dengan rahmat, berkah, pahala, dan tentunya ampunan dari Allah.


Salah satu amalan yang bisa dilakukan umat muslim di 10 hari terakhir adalah melakukan i’tikaf di dalam masjid. Tak hanya sekedar berdiam diri, namun memaksimalkan diri mendekat kepada Allah.


Lalu apa saja sih kenikmatan yang bisa kita dapat dari melakukan I’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini?


1. Khatam Al-Qur'an Lebih Cepat
Tanpa sadar, untuk menyibukkan diri dengan kebermanfaatan di dalam masjid selama i’tikaf, kita telah menghabiskan berlembar-lembar halaman di Al Qur’an, dan bahkan ada yang mampu khatam dalam waktu semalam! Bagaimana rasanya membaca Al Qur’an di tempat yang tenang dan senyaman masjid? Rasanya sungguh luar biasa nikmat! Apalagi jika kita bisa mengkhatamkan atau tilawah Qur’an lebih lama dan banyak daripada biasanya.

2. Sholat Lebih Kusyu'
Jika di rumah sholat tahajud atau qiyaumul lail biasa dilakukan sendiri, dan mungkin kurang kusyu’ karena masih ada beberapa pikiran atau dan sebagainya. Maka di saat i’tikaf kita bisa melakukan sholat tahajud berjamaah, dan biasanya bacaan surat pendek imam dibuat panjang agar kita bisa lebih lama berdiri dan merasakan kusyu’ dalam sholat. Rasakan lah, kenikmatan kusyu’ yang tiada duanya di rumah Allah, masjid!

3. Bertemu Dengan Saudara Seiman
Saat i’tikaf di masjid kita tak hanya sendirian, jadi tak usah takut. Biasanya banyak masjid yang membuka profram i’tikaf, sehingga banyak jamaah yanga kan datang di masjid-masjid tersebut berburu keberkahan di akhir Ramadhan. Di sana kamu bisa menjalin silaturahim dengan sudara seiman baru yang kamu kenal. Namun jangan sampai perkenalan itu berlanjut gosip atau ketidakbermanfaatan, karena niatmu kan ke masjid untuk beribadah. Hehehe...

4. Banyak Program Menarik di Masjid-masjid
Yang terakhir, kenikmatan saat di bulan Ramadhan adalah berlomba-lombanya para dermawan untuk mendapatkan pahala Allah dengan memberi makan orang lain yang sedang berpuasa. Maka pada saat 10 hari terakhir di bulan Ramadhan kamu tak usah kaget jika di masjid-masjid yang membuka program i’tikaf akan menyediakan makan sahur gratis bagi semua jama’ahnya. Nah, nikmat sekali bukan? Semoga dengan semua kenikmatan yang Allah beri itu akan membuat umat Muslim semakin semangat juga dalam menyambut Ramadhan dengan penuh ketakwaan dan ketaatan. 

Yuk mulai rajin I'tikaf ~