Kajian Sans x PANSER sospol BEM FIP

Kajian Sans x PANSER sospol BEM FIP

04.46

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
JAKARTA  Kamis, 08 November 2018 telah diadakan kajian SANS (Santai Sore) bersama PANSER (Pekan Kajian Sospol Terkini) di Selasar Musholla Tarbawi lantai 3, Gedung Daksinapati FIP UNJ. Agenda ini dimulai dari pukul 16.00 s/d selesai. Yang dihadiri lebih dari 40 orang. Pada agenda kali ini bertema Hari Pahlawan ; The History of 10th November, dengan pembicara Ust. Ronny Setiawan.
Jika kita berbicara tentang pahlawan, maka kita tak bisa lepas dari sejarah dan jika kita bicara sejarah ada salah seorang ustadz Dr. Adian Husaini, beliau mengatakan tidak ada suatu negara/bangsa di dunia yang eksis dan bertahan keeksisannya ketika mereka  tidak menulis ulang sejarah negeri mereka. Suatu negara akan eksis dan bertahan jika mereka menuliskan sejarah negeri mereka. Karena sejarah itu seperti kita mengendarai mobil. Jika ada mobil di belakang,  agar tidak tertabrak kita melihat spion, melihat ke belakang agar kita lurus maju ke depan, fungsi sejarah. Kalau kita tengok dalam Al-Qur’anul Karim. Kita akan temukan (dimana ulama berikhtilaf) ada yang berpendapat dua pertiga dan ada juga yang berpendapat sepertiga. Dua pertiga Al-Quran itu isinya Al-Qasas (kisah). Kita dihidangkan kisah-kisah oleh Allah Subhanahu wa taala agar kita belajar dari orang-orang terdahulu yang sudah Allah tampilkan di dunia. Ketika kita ditampilkan orang-orang terdahulu, maka yang Allah inginkan dari kita adalah kita belajar dari mereka. Jadi, bukan sekedar tahu bahwa dulu ada Pahlawan Diponegoro dan sebagainya, lalu kemudian tak ada hikmah yang dapat dipetik dengan apa yang sudah mereka lakukan.
Dalam Islam apapun yang kita lakukan, kita baca, kita konsumsi, Allah ingin agar kita ada perbaikan dan belajar dari sejarah. Dalam QS. Ali Imran : 190 sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.” Digaris bawahi orang yang ulul albab (berakal). Bagaimana menjadi ulul albab? Ada pada ayat selanjutnya, yaitu QS. Ali Imran : 191 (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. Jadi, dari ulul albab ini apa yang mereka lihat akan mereka fikirkan. Orang-orang yang beriman tidak lepas dari berpikir. Di dalam Al-Qur'an diulang-ulang kata afala ta'qilun, afala yaqilun, afala tatafakkarun, Allah menyuruh kita untuk berpikir. Yang pertama, maka dari itu kita tidak lepas dari berfikir. Yang kedua, jika kita tengok sejarah di negeri kita, maka banyak terjadi distorsi  dalam sejarah negeri kita. Yang membuat anak-anak bangsa tidak bersemangat dalam hidupnya.
Ternyata dahulu zaman Rasul, orang Islam, orang beriman, imannya mengantarkan mereka pada suatu pergerakan. Imannya iman yang menggerakkan, imannya yang membuat mereka menjadi beramal. Karena mereka tahu orang kafir quraisy, orang-orang yang tidak suka dengan islam waktu itu, mereka senantiasa sehari-harinya menghabiskan waktu mereka mendiskreditkan umat islam. Yang namanya perang dalam literatur bahasa, sama maknanya dengan konfrontasi. Maka pada zaman Rasul, mereka paham perang itu konfrontasi. Ketika ada satu pihak menyerang, pihak lain akan membalas menyerang. Tapi kenyataan di negeri kita hari ini ketika ada umat islam diserang namun umat islam tidak menyerang balik, karena pemahamannya dirusak.
Ketika belajar agama kepada mereka yang tidak mengerti  tentang Qur’an dan sunnah, misalnya Rasul ketika di Thaif tidak membalas menyerang, Rasul membalas dengan doa. Apa yang akan kita lakukan jika ditanyakan hal seperti: Rasul dulu di Thaif hanya berdoa, kita di dzalimi lalu mau sok sok-an melawan. Memang kita siapa? Kita bukan Rasul, Rasul aja balas dengan doa. Maka jawabannya adalah kita coba tengok, kenapa Rasul membalasnya dengan doa? Karena orang-orang Thaif baru didakwahi 2-3 hari, standarnya jika orang yang baru didakwahi tidak boleh dengan cara yang keras harus dengan yang lembut. Kenapa Rasul tak membalas? Karena orang-orang Thaif itu orang yang tidak mengerti, yang baru didakwahi oleh Rasul 2-3 hari. Maka Rasul tidak membalas dengan perbuatan, bahkan ketika malaikat penjaga gunung menawarkan Rasul, yaa Rasul sungguh jika engkau memerintahkan saya membalikkan gunung ini, maka saya akan balikkan agar masyarakat Thaif hancur lebur semua.  Rasul berkata tidak, namun beliau berdoa kepada Allah.
Mengenai sejarah negeri kita, sejarah yang tidak kongkrit dan holistik tentang negerinya karena dari dulu umat Islam diracun fikiran-fikiran yang demikian, ‘ketika kita diserang kita tak boleh balas kita cukup doakan’. Maka akhirnya sejarah negeri kita diubah agar kemudian rakyat Indonesia hilang jati diri bangsanya. Orang Islam diracun agar tidak berkutik dan tidak bergerak ketika sejarah negeri di otak-atik oleh para penguasa yang dzalim, penguasa yang ingin agar orang Indonesia kehilangan sejarah negerinya. Karena sejarah yang lurus akan mengantarkan seseorang  pada satu perjuangan yang lurus juga. Jadi, jangan heran jika hari ini orang yang berjuang itu tidak ada feelnya, karena mereka tidak mengerti sejarah bangsa mereka. Berhasilnya orang-orang di luar kita membuat sejarah negeri kita menjadi amburadul. Sehingga kita tidak tahu jati diri bangsa kita.
Sejarah negeri kita juga dirusak dengan satu ilmu yang masuk ke Indonesia, dan punya kepentingan, yaitu ilmu filsafat. Filsafat ilmu merupakan suatu ilmu yang kemudian cukup menggerus semangat kepahlawanan di negeri kita, orang-orang dibuat berfikir, tapi tidak jelas tujuannya kemana, berfikir tapi tidak jelas muaranya kemana, berfikir tapi justru malah jadi kafir. Maka ilmu ini muncul sebenarnya karena kebingungan. Dapat ditengok dalam Mitologi Yunani, karena kebingungan dan ketidaktahuan orang-orang di Yunani pada saat itu.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinyatakan pahlawan itu orang yang berani; orang yang berjuang dengan keberaniannya. Pahlawan dalam Islam maka rujukannya kembali pada sumber wahyu Al-Qur’an dan Sunnah. Seseorang dikatakan berjuang dalam sunnah dan hadits ketika dia berjuang bukan hanya keberanian nasionalisme tapi juga berjuang karena Allah subhanahu wa taala. Perjuangannya dia lekatkan dan gantungkan hanya karena mengharap ridho Allah subhanahu wa taala. Maka orang-orang yang berjuang bukan karena Allah, hanya karena keberanian atau rasa nasional maka dalam terminologi sunnah itu tidak dikategorikan sebagai berjuang di jalan Allah dalam suatu arti kepahlawanan dalam Islam.
Jika kita bicara tentang pahlawan dalam Islam, ada seorang asatidz berkata, beliau luaskan makna pahlawan dari hadits-hadits yang dikemukakan tadi, beliau katakan pahlawan itu orang yang berani dalam berjuang, dia korbankan apa yang dia punya dan ujungnya karena Allah subhanahu wa taala. Dipaparkan oleh Rasul dari hadits tadi, kita bukan sekedar tahu siapa pahlawan. Tapi Rasul ingin nilai-nilai dan semangatnya itu muncul dalam diri kita. Karena, sekarang ini orang belajar banyak hadits, namun nilai dan semangat itu tidak sampai pada ruhnya. Misal, kita miris betul dengan pendidikan kita hari ini, karena anak-anak muda jenjang SD sampai dengan SMA yang mereka sibukkan hari ini misalnya laki-laki main Mobile Legend, yang perempuan nonton K-Pop, di mana dengan aktivitas yang tidak ada manfaatnya sebetulnya menggerus semangat pahlawan dalam diri anak-anak muda bangsa kita. Hal tersebut harus jadi pembelajaran untuk kita semua.
Yang membuat miris kita lagi, anak-anak yang lulus dari SMP, SMA, mereka tidak bisa apa-apa bahkan jauh dari agamanya. Semangat kepahlawanan tidak muncul karena sejarah negerinya rusak. Kita tengok buku sejarah  yang isinya "Kegagalan Diponegoro", "Kegagalan Raden Fatah dan seterusnya. Pemuda pemudi, anak-anak muslim disajikan “kegagalan pahlawan”, yang terbesit dalam hati mereka "pahlawan Islam payah" dan akhirnya mereka mencari yang ‘selalu menang’ pada tiap pertempuran, seperti Power Ranger, Ultraman, Wonder Woman, dan sebagainya. Itu yang kemudian diinginkan oleh mereka, merubah kiblat pahlawan dari yang tadinya orang-orang yang pernah berjuang di negeri kita digantikan dengan tokoh-tokoh fiksi, yang tidak jelas ada atau tidaknya. Dan semangat ini hilang dari anak-anak muda bangsa kita sekarang.  Lagi-lagi karena sejarahnya rusak. Padahal makna kemenangan bukan dari berhasilnya membunuh orang, tapi kemenangan itu ketika kita wafat di jalan Allah, sementara ideologi kita tetap hidup, disitulah kemenangan.
Dalam buku sejarah di negeri kita kebangkitan Indonesia dimulai pada tahun 1908 dengan tokohnya yaitu, Bung Tomo. Bung Tomo merupakan seorang Mujahid yang berasal dari Surabaya. Budi Utomo waktu itu membangkitkan semangat para pejuang dalam kondisi yang cukup lemah. Namun waktu itu Bung Tomo berpikir dan menginginkan akan mengibarkan bendera Indonesia dan akan meneriakan satu kalimat yang membuat mereka bersemangat, yaitu kalimat takbir. Maka pada waktu itu orang-orang Islam atau Mujahid bangkit semangatnya karena satu kalimat yang luar biasa. Mereka sadar ketika mereka dijajah ada Dia yang lebih besar dibandingkan masalah yang sedang mereka hadapi, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mereka semua bangkit dan bangun dari kelemahan mereka, karena Allah bersama kita. Maka teriakan takbir mengeluarkan semangat mereka waktu itu. Efek dari sana menimbulkan efek domino ke pulau-pulau lainnya, maka anak-anak muda bangsa segera tergerak hatinya untuk berjuang bersama, melepaskan ego-ego mereka untuk keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pejuang yang pertama kali membela negeri ini yaitu para santri, mereka tidak pernah disebut namanya dalam buku sejarah. Begitulah pahlawan, mereka tidak pernah disebut sebagai seorang pahlawan dan mereka juga tidak meminta untuk dituliskan namanya. Cukup kemudian nama mereka tertulis indah dalam catatan Allah dan Malaikat yang mulia. Cukup bagi mereka semangat yang mengalir ke seluruh negeri mereka berjuang walaupun sebenarnya dalam buku karangan Ahmad Mansur tentang kebangkitan dimulai dari para ulama. Dimana bukan sekedar menjadi pengajar atau guru ta'lim mereka, namun juga berjuang di jalan Allah walaupun tidak bergabung dengan kekuasaan legislatif, tetapi mereka mengawasi. M Natsir berkata, kita harus tetap pada pendirian kita yaitu negara yang beragama, di mana sebagian besar adalah agama Islam. Jika kita punya keberanian dan pengorbanan maka kita dapat disebut pahlawan.
Terdapat dua pertanyaan dari kajian yang bertema hari pahlawan : The History of 10th November
Pertanyaan pertama, terkait demonstrasi dimana sama-sama Islam, yang pertama kita membela terkait kebijakan pemerintah yang kurang benar, kedua ada kelompok Islam juga yang bilang kalau kita tidak boleh melawan Pemerintah atau Ulil Amri, bagaimana tanggapan Ustadz?
Pertama, bagaimana pandangan tentang demonstrasi dalam kacamata Islam. Demonstrasi dalam kacamata Islam memang ada perbedaan pandangan di kalangan umat Islam sendiri, ada pendapat yang paling kokoh dan ada pendapat yang paling kuat yang mengatakan bahwasanya hukum asal demonstrasi itu mubah, boleh-boleh saja. Karena dulu umat Islam itu pernah berdemonstrasi ketika umat Islam disudutkan oleh kafir Quraisy. Pada film The Message bagaimana Rasul dan para sahabat itu bergandengan tangan semua jalan bersama-sama. Dalam film The Message kita diberitahukan  tentang bahwasannya dulu Rasul dan para sahabat pernah bermudzoharoh, yaitu bergandengan tangan bersama-sama untuk kemudian menyuarakan kalimat tauhid kepada seluruh penduduk Mekah waktu itu dan bentuk mudzoharoh itu sebagai bentuk tanda umat Islam itu kuat, menandakan kita berjamaah. Jika disakiti satu maka yang lainnya akan bergerak, begitu mudzoharohnya.
Kita harus tengok fatwa-fatwa yang lain, misalnya Syekh Yusuf Al-Qaradawi, Syekh Salman Audah, Syekh Arifi. Jadi pendapat yang terkuat, berdemonstrasi itu boleh dalam Islam, karena mengacu pada hadits Rasul, beliau katakan seutama-utamanya jihad adalah menyampaikan kalimat haq kepada penguasa yang dzalim, kepada penguasa yang tirani, kepada penguasa yang mendzolimi maka kata Rasul boleh untuk menyampaikan kalimat kebenaran. Maka dari sini para ulama Al Azhar mengatakan hukum demonstrasi itu mubah selama dilaksanakan sesuai dengan koridor Islam. Caranya diatur, tidak boleh ada ikhtilat, lalu kemudian tidak boleh demonstrasi itu jadi ajang untuk berkhalwat dan seterusnya.
Yang kedua di mana ada pendapat yang mengatakan kemudian demonstrasi itu haram, menentang pemerintah/ulil amri, sebaiknya kita tengok dulu Hadits. Karena tafsir Al-Qur’an itu tidak bisa kita hanya baca Al-Qur’an kemudian kita tafsirkan langsung. Menafsirkan Qur’an itu ada tafsir Quran bil Qur’an, ada tafsir Qur’an bil Hadits, tafsir Quran bil Rayi. Tafsir Quran bil Hadits, di mana dalam hadits dikatakan “tidak ada ketaatan pada pemimpin yang bermaksiat kepada Allah”. Jadi kalau pemimpin ini sudah jauh dari Allah, kemudian kerjaannya dzolim, kebijakannya tidak pernah pro rakyat, maka kita tidak perlu patuh pada pemimpin yang seperti ini. –Kalau kata anak Sospol hanya ada satu kata, lawan!– Dengan cara berdemonstrasi, tidak bisa hanya didoakan saja. Jadi, demonstrasi itu hukumnya mubah dalam Islam selama mengikuti aturan-aturan mainnya. Pun ketika kita demo, niatkan sebagai jihad. Demo karena Allah, demo karena ingin mengingatkan pemimpin yang dzolim.

Di dunia ini, terutama Islam memang lagi diserang dengan istilah Islamophobia. Sejarahnya kalau tidak salah itu ketika tragedi WTC 911, setelah itu Islam jadi ditakuti, orang-orang takut ketika ada yang berbau dengan Islam. Apakah untuk akhirnya menghilangkan stigma tersebut butuh proses yang panjang atau tidak? Dan cara kongkrit seperti apa yang dapat kita lakukan?
Betul Islamophobia itu muncul ketika  WTC 911. Karena dalam 911 peristiwanya janggal, di mana gedung WTC berbahan baja, namun sifat baja ketika ditabrak tidak mungkin rapih begitu. Jika kita ketahui pasca gedung WTC hancur, ada suatu organisasi  yang tujuannya mengungkap kebenaran peristiwa 911. Karena orang yang tergabung dalam komunitas ini, mereka yang memiliki keluarga yang jadi korban pada tragedi tersebut, dan mereka orang-orang Amerika, bukan muslim. Tujuannya mencari kebenaran, dari kelompok bidang keilmuan yang bermacam-macam. Peristiwa ini janggal, namun karena Amerika kuasai media massa dan media apapun akhirnya kemudian mereka sampaikan kebohongan ini terus menerus.
Kata seorang perdana menteri Nazi, kebohongan yang dilakukan terus menerus lama-kelamaan akan menjadi suatu kebenaran. Dan orang menganggap Islam itu teroris, jaringan Al-Kaidah dibalik itu semua. Bahkan kemudian ketika Amerika Serikat menggantung Presiden  Irak, Saddam Husein yang dituduh memiliki senjata pemusnah masal. Namun, sesudah Saddam Husein digantung tidak pernah ditemukan senjata pemusnah masal di Irak. Kemudian media meramaikan hal yang lain, agar masyarakat  lupa tentang Saddam Husein. Seharusnya kita beramai-ramai meninggalkan media yang tidak objektif itu.
Islamophobia muncul dari Amerika Serikat dan ini bagian dari perang. Perang yang digencarkan oleh orang-orang yang tidak suka dengan Islam, yaitu Amerika Serikat, Yahudi. Mereka gencarkan ini, dengan proyek nativisme dimana kehilangan semangat kepahlawanan. Di mana kita memiliki sejarah, namun sejarah diubah. Agar kita tidak memiliki semangat kepahlawanan dan semangat juang, juga liberalisme, sekularisme, relativisme teologis, dan seterusnya. Langkah kita untuk melawan ghazwul fikri, melawan liberalisasi, sekularisasi, nativisasi, jawabannya sederhana, kita harus cerdas. Tidak boleh kemudian kita kehilangan gagasan ketika kita beradu gagasan dengan mereka.
Ketika mereka membahas filsafat, kita harus menguasai filsafat. Karena kata Imam Ar-Razi, kita akan menjadi musuh atas apa yang tidak kita ketahui dan tidak kita kuasai. Maka cara melawannya adalah kita harus cerdas, belajar dan terus belajar, insyaaAllah kita akan  kalahkan virus-virus yang merusak umat islam.
Semoga setelah agenda kali ini bertambah semangat kepahlawanan kita dan dapat kita realisasikan dengan bentuk amal-amal nyata.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Kajian SANS
bersama PANSER
2018

Let's Move Up Together

Let's Move Up Together

08.11

Pemateri : Heri Samtani., S.Pd

[Press Release Diskusi #Sans Online]

Jakarta 18 Agustus 2018 – Lembaga Dakwah Fakultas Formasi Tarbawi mengadakan diskusi online dengan nama kegiatan Sans Online. Sans Online saat ini bertema Let’s Move Up Together dengan mengambil judul Berhijrah . Materi Sans online dibawakan oleh Heri Samtani S.Pd dan dipandu oleh Mohamad Ripai serta dimoderatori oleh Aditya Mulya Poetra. Dikusi berlangsung dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

Kata hijrah sudah tidak asing lagi didengar, hijrah itu sendiri seperti turning point, dimana tujuannya ialah kembali ke jalan yang lurus, yaitu jalan yang diridhoi Allah. Memantapkan hati dan iman menuju satu-satunya kecintaan pada Allah SWT. setelah timbul kesadaran kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik. 

Hijrah merupakan jalan panjang tanpa henti untuk berproses dan menjadi lebih baik. Berhentinya proses menjadi lebih baik ialah ketika kita tidak bernyawa lagi. Mengapa hijrah itu penting, hal itu kembali ketujuan kita di hidupkan. Hidup kita di bumi semata-mata hanyalah untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan yang lain, hanya untuk Allah. InsyaAllah, dengan hati yang bersih dan lembut kita akan menetapkan diri untuk berhijrah.

Cerita perjalanan hijrah Kak Heri dimulai saat beliau SMK yang pada saat itu sempat terpikir untuk masuk eskul rohis. Namun di sisi lain belau juga ingin mengikuti eskul jurnalistik, kemudian beliau memutuskan untuk mengikuti eskul jurnalistik. Saat itu pula beliau mengikuti English debate yang akhirnya membuat dirinya makin jauh dari hal-hal yang berbau rohis. Saat itu orientasi beliau hanyalah eksistensi sebagai anak gauk dan berprestasi, masalah ilmu agama saat itu di kesampingkan.

Ketika kuliah, beliau merasa mengapa hidup itu banyak tidak asiknya, tidak benar-benar meras bahagia, membosankan. Sampai mulai berpikir ‘kok hidup gini-gini aja yaa?’. Klimaksnya ketika temannya menyarankan untuk membaca sebuah buku "Ketika Mas Gagah Pergi" dan berkata bahwa tokoh utamanya sangat menggambarkan beliau. Ketika membaca buku tersebut beliau merasa semua yang ada di pikirannya terwakilakan. Dan seketika itu dalam benaknya beliau berkata "Ya Allah.  Pengen jadi ikhwan rasanya. Kayaknya seru". Selepas itu, Alhamdulillah, beliau tergerak buat ikut rohis kampus, dan ternyata Inilah gerbang yang membuat hijrah yg begitu luas, yaitu bertemu dengan orang-orang sholeh.

Dalam berhijrah pembicara menemukan pola yang hamper sama dalam proses hijrah yaitu   "Berpikir" - "Nemu lingkungan/shabat yg baik" - "Hijrah" - "Berusaha utk istiqomah"

Dan dalam berusaha untuk istiqomah, kita perlu mengingat lagi tujuan hijrah ini untuk siapa, jika murni karena Allah, InsyaAllah niat kita akan terjaga. Selain itu memohon kepada Allah untuk terus diberikan Hidayah serta dengan berkumpul dengan orang-orang soleh. Maka ketika kita memiliki teman yang sholeh, peganglah ia.

Salah satu shiroh yang menginspirasi hijrah ialah tentang Mushab bin Umar, yang rela hijrah demi Allah dan Rasul-Nya sampai meninggalakn semua yang ia miliki.

“Hijrah merupakan suatu proses menjadi pribadi  yang lebih baik yang bertujuan untuk kembali ke jalan yang diridhoi Allah.”
“jadikanlah momen hijrah ini, sebagai momennya kita berpikir utk gmn cara meng-cut semua hal-hal buruk, maksiat-maksiat yang kita lakukan. Taubat dengan sungguh-sunguh.”
“Terus berhijrah, terus berlatih menjadi lebih baik.”

Diskusi diakhiri dengan penarikan kesimpulan yaitu hijrah merupakan suatu proses. Jika masih terdapat banyak hal buruk yang dilakukan, maka jadikanlah momen ini untuk bertaubat secara sungguh-sungguh dari maksiat yang pernah dilakukan.

⛰️ Coming Soon  🚌 : SWITER FIP 2018

⛰️ Coming Soon 🚌 : SWITER FIP 2018

10.46



⛰️[COMING SOON] 🚌

Assalamu'alaykum warahmatullaahi wabarakatuh.


Halo Sahabat Muslim dan Muslimah, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ 👋


Kamu suka jalan-jalan dan berpetualang? Ingin memiliki kawan juang yang sehati dan sejalan? Dann.. ingin belajar ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahuan agama Islam?? 
Fix, cocok bgt!! 

InsyaAllah, akan ada sesuatu yang spesial nih untuk kalian. 

Apalagi kalau bukan.. 

🎊 SWITER FIP 2018🎊
(Studi Wisata Islam Terpadu FIP)
Let's Move Up Together



Mau tau info selengkapnya? 
Pantengin terus lini masa kami, dan nantikan info selanjutnyaa yaaaaa!!

Stay tuned, bro n sis fillah! 




➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
📷Instagram:

✅LINE : http://line.me/ti/p/%40rhv7262u *

©HPD Switer 2018*
Ahlan wa Sahlan : Mahasiswa/i baru FIP UNJ jalur PENMABA

Ahlan wa Sahlan : Mahasiswa/i baru FIP UNJ jalur PENMABA

10.38


👋MADANI Menyapa👋
Assalamu'alaikum wr.wb

Selamat datang mahasiswa PENMABA di Kampus Peradaban, Kampus "Building Future Leaders". 
Semoga langkahmu di kampus ini kelak menjadi saksi lahirnya pemimpin bangsa dari Kampus Tercinta kita, Universitas Negeri Jakarta.
(Aditya Fajri - Mas'ul Formasi Tarbawi 1439 H)

🎓 Barakallahu Fii Ilmy🎓

Ahlan wa sahlan di Kampus Pendidikan, Kampus Pecinta Qur'an dan Kampus Pendobrak Peradaban. Selamat menyandang status baru dari siswa, menjadi MAHASISWA.


© Formasi Tarbawi 1439 H
Ahlan wa Sahlan : Mahasiswa/i baru FIP UNJ jalur SBMPTN

Ahlan wa Sahlan : Mahasiswa/i baru FIP UNJ jalur SBMPTN

10.34

👋🏽 MADANI Menyapa👋🏽 
Assalamu'alaikum wr.wb

Selamat datang mahasiswa baru SBMPTN dikampus peradaban,kampus "building future leaders". Semoga langkahmu di kampus ini kelak menjadi saksi lahirnya pemimpin bangsa dari kampus tercinta kita, Universitas Negeri Jakarta.
(Aditya Fajri - Mas'ul Formasi Tarbawi)

🎓 Barakallahu Fii Ilmy 🎓

Ahlan wa sahlan di kampus pendidikan, 
kampus pecinta qur'an dan kampus pendobrak peradaban. 
Selamat menyandang status baru dari siswa menjadi MAHASISWA


© Formasi Tarbawi 1439 H
Ahlan wa Sahlan : Mahasiswa/i baru FIP UNJ jalur SNMPTN

Ahlan wa Sahlan : Mahasiswa/i baru FIP UNJ jalur SNMPTN

10.32

Disini penerus Ki Hajar Dewantara lahir, mencetak anak bangsa yang berbudi pekerti luhur taat pada agama dan bangga akan negaranya.

Disini kalian akan melihat banyak juntaian pakaian taqwa sebagai bukti taat padaNya juga budaya muslim yang akan menjaga siapapun yang menerimanya.


Ahlan wa Sahlan
Mahasiswa/i baru jalur SNMPTN


Selamat menjadi bagian dari
Universitas Negeri Jakarta
Kampus intelektual, kampus pergerakan dan kampus peradaban. Kampus hijau yang satu-satunya kampus negeri di Ibu Kota.
Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal menurut Allah itu yang terbaik bagimu. Ikuti maunya Allah dan kamu akan merasakan ketenangan dan kemudahan dalam menjalankannya

#GenerasiMadani
#BersamaMenujuMadani
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
🐤 @tarbawi_fipunj
🌐 bit.ly/FormasiTarbawi
✅http://line.me/ti/p/%40rhv7262u
📷tarbawi_fipunj
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
#BersamaMenujuMadani
#SpiritOfNewGeneration
© LDF FORMASI TARBAWI 1439H



Barakallah wa Innalillah : Terpilihnya Ketua Switer FIP 2018

Barakallah wa Innalillah : Terpilihnya Ketua Switer FIP 2018

10.25

*Madani dan An Naml Menyapa* 


👋🏽 Assalamu'alaikum wr.wb *Barakallah Wa Innalillah* atas terpilihnya 

🔰 Fikri Firmansyah 🔰 
TP 2017


Sebagai KETUA Pelaksana SWITER 
(Studi wisata Islam Terpadu) 
Fakultas Ilmu Pendidikan, masa jihad 2018



Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah keberuntungan yang besar.
(As Shaff 10-12)


#GenerasiMadani #GenerasiAnNaml

©Formasi Tarbawi FIP UNJ

©Musholla Al Fatah PGSD
Sharing and Caring “Ketika Syetan Berbisik”

Sharing and Caring “Ketika Syetan Berbisik”

10.15


Oleh : Nadiyatulhaqi Rasyidah (Masulah Formasi Tarbawi 2018)


Setan Secara bahasa (bahasa Arab) berasal dari kata: شَطَنَ - يَشْطُنُ - شَيْطَانًا
yang berarti = menjauhkannya (sesuatu yang menjauhkan dari kebenaran).

Kata setan juga berarti = رُوْحٌ شَرِيْرٌ (= ruh yang sangat jahat)
= الْحَيَاةُ الْخَبِيْثَةُ (= kehidupan yang buruk)
= مُتَمَرِّدٌ مُفْسِدٌ (= pendurhaka yang merusak) 

Secara istilah (menurut Al-Qur’an) = sebutan bagi jin dan manusia yang jahat yang menggoda dan membisikkan kepada hati manusia supaya durhaka kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Sebagaimana sesuai dengan firman-Nya dalam Al-Qur’an:

وَ مَآ أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ وَّ لاَ نَبِيٍّ إِلاَّ~إِذَا تَمَنَّى~أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِيْ أُمْنِيَّتِـهِ… (22 : 52)

Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasulpun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu…” (QS Al-Hajj [22] : 52) 

Iblis 
Sedangkan Iblis adalah makhluq durhaka yang jeisnya adalah jin, bukan jenis manusia. Al-Quran Al-Kariem secara tegas menyebutkan bahwa Iblis itu adalah dari jenis jin. 

SO? SETAN ITU ADALAH SIFAT
Bisa berasal dari jin dan manusia
Ketika kita beperilaku tidak baik, seperti mencontek saat ujian,menerobos lampu merah, ghibah dan lain sebagainya, itu berarti kita sedang mengikuti sifat setan.
Maka, kita harus senantiasa untuk menghindari diri kita dari sifat-sifat setan ini.

Bagaimana caranya ?
Senantiasa beristigfar, melakukan hal-hal yang Allah ridhoi, menjauhi larangaNya, tidak mudah terpengaruh dengan keadaan yang membuat kita untuk marah, untuk berghibah dan lain sebagainya.

Muhammad SAW : The Real Role Model of Youth

Muhammad SAW : The Real Role Model of Youth

08.05

Pemateri : Ust. Agus Supriyatna
[Press Release Kajian #Sans]
Jakarta, 5  Juli 2018 – Pada hari ini Pasukan KOPHASKA yang berada di bawah naungan Departemen Syi’ar, salah satu departemen yang ada pada Lembaga Dakwah Fakultas Formasi Tarbawi telah mengadakan kajian islam rutin mereka yang bernama #Sans. Kajian ini dilaksanakan pada hari Kamis 5 Juli 2018, pukul 16:00 s.d 17:30 yang bertempat pada selasar Lt. 3 Musholla Tarbiyatul ‘Ilmy, Gedung Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.
Pada Kajian kali ini, dibawakan sebuah tema yang berjudul "Muhammad : The Real Role Model of Youth". Narasumber pada kajian ini ialah Ust. Agus Supriyatna akan membahas tentang Sosok diri soerang Rasulullah yang cocok dijadikan sebagai seorang Role Model
Diawali dengan membahas tiga aspek-aspek spirit islam pemuda, yaitu
1.      Aspek semangat
Dalam aspek semangat, semangat pemuda sejati tidak akan pernah habis semangatnya
2.      Aspek militansi
Yaitu sikap siap berjuang, berjuang dalam segala hal termasuk membela agama Allah dan kebaikan
3.      Energi yg tak pernah habis
Anak muda akan selalu berjuang sampai titik darah penghabisan
Aspek aspek tersebutlah yang seharusnya ada dalam setiap jiwa pemuda islam, dan jangan lupa untuk menanamkan sikap tenang untuk menumbuhkan iman di hatinya.
Selanjutnya dibahas beberapa poin yang dapat diambil dari salah satu tokoh sahabat yang bernama Mush’ab bin Umair. Diantaranya yaitu
1.      Ketenangan. Untuk dapat tenang, aqidah adalah kunci utamanya
2.      Membangun Jiwa-jiwa yang kuat atau membangun aqidah-aqidah Islam.
3.      Dibangun karakteristik pemimpin yang besar juga.
Kesimpulan dari ini semua disebutkan, bahwasannya dalam diri Rasulullah adalah sama seperti layaknya seorang pemuda yang ideal.
Setelah penyampaian materi yang bermanfaat oleh narasumber dilakukanlah sesi tanya jawab bagi para peserta yang ingin bertanya. Dipilih 2 penanya masing masing dari ikhwan dan akhwat untuk menyampaikan pertanyaan kepada sang narasumber yang nantinya dijawab oleh narasumber.
Usai sesi tanya jawab, kajian ditutup dengan pemberian goodie bag oleh Mas’ul Tarbawi dan beberapa sambutan penutup oleh pembawa acara hingga akhirnya para peserta kajian meninggalkan tempat kajian dengan tertib



12/7/2018



Story of The Second Khalifah

Story of The Second Khalifah

20.02

Pemateri : Ust. M. Arif
[Press Release Kajian #Sans]
Jakarta, 28 Mei 2018 – Pada hari ini Pasukan KOPHASKA yang berada di bawah naungan Departemen Syi’ar, salah satu departemen yang ada pada Lembaga Dakwah Fakultas Formasi Tarbawi telah mengadakan kajian islam rutin mereka yang bernama #Sans. Kajian ini dilaksanakan pada hari Kamis 28 Mei 2018, pukul 16:00 s.d 17:30 yang bertempat pada selasar Lt. 3 Musholla Tarbiyatul ‘Ilmy, Gedung Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.
Pada Kajian kali ini, dibawakan sebuah tema yang berjudul " Story of The Second Khalifah ". Narasumber pada kajian ini ialah Ust. M. Arif akan membahas tentang kisah hidup seorang khilafah bernama Umar Bin Khattab
Umar Bin Khattab dikenal sebagai sosok yang tegas dan berani sebelum memeluk Islam. Umar bin Khaththab, nama yang akrab didengar bagi umat Islam. Sahabat Nabi yang juga Khalifah Kedua Islam. Kisah hijrahnya ‘Umar ke dalam Islam merupakan kisah yang mahsyur. ‘Umar merupakan sosok yang disegani, berperawakan tinggi besar, seorang yang keras hingga lawan pun takut dibuatnya.
Potensi luar biasa ‘Umar bin Khaththab tentunya akan menjadi kekuatan besar bagi Islam, hingga Rasulullah pun berdoa, “Ya Allah, perkuatlah Islam dengan salah satu dari dua ‘Amr yang lebih Kau cintai: ‘Umar ibn Al Khaththab atau ‘Amr ibn Hisyam.” Maka, Allah lebih ridha ‘Umar Ibn Khaththab yang memeluk Islam ketimbang ‘Amr Ibn Hisyam alias Abul Hakam atau Abu Jahl.
Bermula dari suara adiknya, Fathimah binti Khaththab yang membacakan surah Thaahaa, ‘Umar marah hingga melukai adiknya. Namun, ia malah membaca lembaran surah Thaahaa yang dibaca adiknya. Di sinilah momen hidayah muncul. ‘Umar akhirnya mendatangi Rasulullah yang sedang berada di rumah Arqam Ibn Abi Arqam.
‘Umar sempat dihadang Hamzah Ibn Abdul Muthallib sebelum akhirnya bertemu Rasulullah dan mengatakan dua kalimat syahadat. Allahu Akbar! Maka inilah salah satu kemenangan Islam kala itu. Islam kala itu telah memiliki Hamzah sang “Singa Padang Pasir”, lalu bertambah kuat dengan ‘Umar Ibn Khaththab.
Hijrahnya ‘Umar ini menjadi kabar gembira bagi kaum Muslimin. Kaum Muslimin lebih berani menunjukkan keislamannya. Masuknya ‘Umar ke dalam Islam ini sebagaimana yang dikatakan ‘Abdullah Ibn Mas’ud, “Masuknya Umar dalam Islam adalah pembukaan. Hijrahnya adalah kemenangan, kekuasaannya adalah rahmat. Sungguh kami menyadari diri kami sebelumnya tidak mampu melaksanakan shalat di Ka’bah hingga Umar masuk Islam. Ketika masuk Islam, ia memerangi mereka dan membiarkan kami shalat.”

Hijrahnya ‘Umar merupakan berkah, maka sang Nabi pun bersabda, “Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba dan dia terlihat begitu lemah menarik timba tersebut, -semoga Allah Ta’ala mengampuninya-. Setelah itu datanglah Umar Ibn Khaththab mengambil air sebanyak-banyaknya. Aku tidak pernah melihat seorang pemimpin abqari (pemimpin yang begitu kuat) yang begitu gesit, sehingga setiap orang bisa minum sepuasnya dan juga memberikan minuman tersebut untuk unta-unta mereka.”
Kepemimpinan beliau adalah suatu teladan dan juga diimpikan. Ketegasan, fisik yang kuat, wibawa, cermatnya dalam mengambil keputusan, dan keberanian yang semuanya dilingkupi oleh cahaya Islam merupakan sebuah kemenangan.
Di bawah kepemimpinannya, kejayaan Islam terus berkembang dan bertambah besar pengaruhnya. Pada masanya, Islam berekspansi hingga wilayah kekuasaan Islam meliputi seluruh Jazirah Arab, Palestina, Syria, sebagian wilayah Persia, Mesir, Kufah, Basrah, hingga beberapa bagian Afrika.
Inilah hijrahnya ‘Umar Ibn Khaththab, yang keputusannya memeluk Islam menjadi kemenangan bagi islam. Dialah yang berani merubah dakwah sembunyi-sembunyi menjadi dakwah terang-terangan. Umar Al-faruq adalah sosok orang yang wara’, sangat teliti dan sangat hati-hati terhadap dosa-dosa yang kecil. Bahkan Ia sangat takut akan neraka.
Seringkali ia menangis, mengingat dosa-dosanya sewaktu ia belum hijrah. Umar dulu adalah orang yang begitu bengis dan kejam, sehingga rela mengubur anak perempuannya hidup-hidup. Karena saat masa jahiliyah, memiliki anak perempuan adalah aib terbesar sehingga harus dibunuh. Selain itu, Umar yang dulu adalah orang yang begitu kuat untuk mempertahankan ajaran nenek moyangnya terdahulu.
Maka ketika Umar masuk Islam. Kaum muslimin seakan memperoleh kekuatan baru yang begitu luar biasa dahsyat. Hal ini berhubungan dengan dikabulkannya doa Rasul “Ya ALLAH, Muliakanlah Islam dengan masuknya salah seorang dari dua Umar, yakni Umar bin Khattab dan Amr bin Hisyam (Abu Jahal)”.
Suatu hari, Rasul melakukan perjalanan Mi’raj menghadap ALLAH SWT, malaikat Jibril memperlihatkannya taman-taman syurga. Rasulullah melihat sekumpulan bidadari yang saling bercengkerama. Ada seorang bidadari yang tampak begitu berbeda dari yang lainnya. Bidadari itu tampak menyendiri dan sangat pemalu. Rasulullah bertanya kepada Jibril “Wahai Jibril bidadari siapakah itu?”

Malaikat Jibril menjawab,

“Bidadari itu diperuntukkan untuk sahabatmu, Umar RA. Pernah suatu hari ia membayangkan tentang surga yang engkau ceritakan keindahannya. Ia menginginkan untuknya seorang bidadari yang berbeda dengan yang lainnya. Bidadari yang diinginkannya itu berkulit hitam manis, dahinya tinggi, bagian atas matanya berwarna merah, dan bagian bawah matanya berwarna biru serta memiliki sifat yang sangat pemalu. Karena Umar selalu memenuhi kehendak ALLAH SWT, maka saat itu juga ALLAH SWT menjadikan seorang bidadari untuknya yang sesuai dengan apa yang dikehendaki hatinya.”
Itulah Umar Al-Faruq sosoknya yang pemberani, tegas, namun selalu wara’. Bahkan setan pun tak berani mendekatinya. Semoga kita bisa mengamalkan segala kebaikan yang dicontohkan beliau. Aamiin.
Umar adalah sosok yang pertama kali mendirikan baitul mal. Dan di zaman Umar dapat menaklukan Persia dan Yerusalem. ‘Umar Ibn Khaththab, Khalifah Kedua Islam sekaligus pencetus penanggalan Hijriah.
Setelah penyampaian materi yang bermanfaat oleh narasumber dilakukanlah sesi tanya jawab bagi para peserta yang ingin bertanya. Dipilih 2 penanya masing masing dari ikhwan dan akhwat untuk menyampaikan pertanyaan kepada sang narasumber yang nantinya dijawab oleh narasumber.
Usai sesi tanya jawab, kajian ditutup dengan pemberian goodie bag oleh Mas’ul Tarbawi dan beberapa sambutan penutup oleh pembawa acara hingga akhirnya para peserta kajian meninggalkan tempat kajian dengan tertib

3/7/2018



Tambahan sumber dan referensi:



Smart Before Fasting

Smart Before Fasting

07.54

Pemateri : Ust. Dr. H. Wido Supraha
[Press Release Kajian #Sans]
Jakarta, 17 Mei 2018 – Pada hari ini Pasukan KOPHASKA yang berada di bawah naungan Departemen Syi’ar, salah satu departemen yang ada pada Lembaga Dakwah Fakultas Formasi Tarbawi telah mengadakan kajian islam rutin mereka yang bernama #Sans. Kajian ini dilaksanakan pada hari Kamis 17 Mei 2018, pukul 16:00 s.d 17:30 yang bertempat pada selasar Lt. 3 Musholla Tarbiyatul ‘Ilmy, Gedung Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.
Pada Kajian kali ini, dibawakan sebuah tema yang berjudul "Smart before fasting". Narasumber pada kajian ini ialah Ust. Dr. H. Wido Supraha akan membahas tentang kiat-kiat atau sekitar Sunnah yang ada seputar Ramadhan
Diawali dengan membahas hakikat bulan Ramadhan sambil membangkitkan semangat, bahwasannya bulan Ramadhan itu adalah bulan jihad, perjuangan, amal prestasi dan bukan lagi sekedar bulan pembelajaran. Dan janganlah bahagia hanya sekedar mendengar adzan magrib saja. Selalu akhiri dengan amal terbaik pada apa yang telah dimulai. Dan satu hal yang jelas, amalan di bulan puasa dilipat gandakan pahalanya
            Dilanjutkan dengan pembahasan Sunnah-sunnah di bulan Ramadhan, yaitu
1. Akhirkan sahur
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Segera berbuka
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” Hadits no. 658 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar

3. Nikmati berdiri di tengah malam
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)

4. Membaca Al-Qur'an
Dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “ Wahai Rabb, ia telah menahan makan dan syahwatnya pada siang hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya. Alqur’an berkata: “ Ia telah terjaga pada malam hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya, maka puasa dan shalat memberi syafaat kepadanya. ( HR. Ahmad)

5. Dzikir
“Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Engkau berpisah dari dunia dalam keadaan lisanmu basah dengan berdzikir pada Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih. Lihat Misykatul Mashobih)

6. Ziswaf  (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)

“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.'” (HR. Muslim no.1151)

7. Perbanyak amal shalih
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”


8. MENINGGALKAN SEGALA YANG MUBAH
Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

9. Berdiam di Masjid
Dari Aisyah ra: “Adalah nabi SAW melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan ALLAH SWT, lalu hal tersebut dilanjutkan oleh para istri beliau SAW setelah wafatnya.” (HR Bukhari, Fathul Bari’, Kitab I’tikaf, bab I’tikaf pada 10 hari terakhir & i’tikaf di masjid-masjid, hadits no. 2026)

10. Mencari malam lailatul qadr
dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan (kepada Allah) dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu, dan barangsiapa yang menegakkan Lailatul Qadr dengan keimanan (kepada Allah) dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2014; Shahiih Muslim no. 761]
Setelah penyampaian materi yang bermanfaat oleh narasumber dilakukanlah sesi tanya jawab bagi para peserta yang ingin bertanya. Dipilih 2 penanya masing masing dari ikhwan dan akhwat untuk menyampaikan pertanyaan kepada sang narasumber yang nantinya dijawab oleh narasumber.
Usai sesi tanya jawab, kajian ditutup dengan pemberian goodie bag oleh Mas’ul Tarbawi dan beberapa sambutan penutup oleh pembawa acara hingga akhirnya para peserta kajian meninggalkan tempat kajian dengan tertib


2/7/2018