Membangun Karakter Pemuda Islam Saat ini

04.48

Pemateri : Solehudin, S.pd
[Press Release Kajian #Sans online]
     Jakarta, 28 April 2018 – Lembaga Dakwah Fakultas Formasi Tarbawi mengadakan diskusi online dengan nama kegiatan Sans Online. Sans Online saat ini bertema ‘Membangun Karakter Pemuda Islami Saat Ini’. Materi Sans online dibawakan oleh Solehudin, S.Pd dan dimoderatori oleh R Muchamad Budi. Diskusi berlangsung dari pukul 20.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

     "Muhammad adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka (yang diungkapkan) dalam Injil, yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya, kemudian tunas itu semakin kuat, lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya, tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan di antara mereka, ampunan dan pahala yang besar." (QS. Al-Fath 48: Ayat 29)

     Bagaimana akhlak islam ialah sesuai dengan akhlak al-Qur’an. Sosok yang patut untuk kita contoh dalam hal akhlak ialah Rasulullah SAW, karena akhlak beliau adalah akhlak Al-Qur'an. Karakter ideal seorang muslim ialah Rasulullah SAW, atau minimal kita bisa mencontoh sahabatnya.
Karakter pemuda ideal dalam materi tarbiyah adalah istiqomah dengan ciri-cirinya sebagai berikut:

  • Berani: tidak takut kepada siapapun kecuali Allah SWT. Adapun kepada orang tua, guru, orang yang lebih tua dari kita, dan orang yang berilmu adalah hormat kepada mereka. Berani adalah tidak takut untuk menyuarakan kebenaran.
  • Tenang: tidak khawatir terhadap masa depan. Takdir Allah yang diterima oleh seseorang, maka orang yang istiqomah akan menanggapinya dengan positif.
  • Optimis: optimis bahwa Islam akan kembali kepada masa kejayaan sesuai dengan hadist Rasulullah SAW

     Untuk menghadapi pemuda muslim sekarang ini merupakan pemuda generasi milineal saat ini, perlulah menggunakan pendekatan seperti jaman sekarang yaitu lewat gadget. Dengan medsos kita dapat membagikan kebaikan, jikalau orang-orang banyak share kebaikan dan bisa melebihi keburukan, in syaa Allah dunia medsos aman. Tapi perlu pula diperhatikan di dunia yang sebenarnya, ajaklah untuk terus menebarkan kebaikan.

     Peran pendidikan yang dapat membentuk karakter pemuda Islam yaitu kembali ke Al-Qur'an. Itulah peran pendidikan saat ini yang bisa kita lakukan untuk mengembalikan kejayaan ummat. Selain itu, kita perlu berkarya, karena dengan karya kita bisa kontribusi untuk Islam. Layaknya Mus'ab bin Umair, melakukan karya yang luar biasa yaitu mengislamkan Madinah sebelum hijrah. Dalam Pendidikan, untuk memupuk karakter islam ajarkan mula-mula dari membaca Al-Qur'an (mulai dari iqro). Kemudian pelan-pelan bisa diajarkan teladan keislaman kita seperti menghidupkan solat malam, solat berjama'ah, tilawah rutin, dll

     Pada dasarnya masalah karakter dalam umat islam sangatlah banyak. Namun kita bisa memperbaiki sedikit demi sedikit, mulai dari sekarang, dan dari diri sendiri. Kita juga perlu membekali banyak wawasan dengan banyak belajar agar menjadi pribadi yang lebih baik dan dilandasi taqwa yang kuat tentunya. Namun yang terbesar dan sangat mungkin untuk kita bisa perbaiki adalah literasi.

     Pemuda adalah penggerak sebuah bangsa, maka jadilah pemuda yang memiliki otak yang cerdas dan fisik yang kuat serta Akhlak yang menjadi panutan. Dan sesibuk apapun kita di dunia perkuliahan, sesibuk apapun kita berkarya untuk organisasi kita, tapi tetaplah berkarya untuk agama ini, agama yang menyempurnakan seluruh akhlak manusia.

     "Bekerja keraslah untuk Islam melalui potensi diri. Kita semua punya potensi dan semua kita punya andil untuk membuat peradaban Islam menjadi maju lagi seperti dahulu kala. Kenalilah potensi diri kita dan berkaryalah untuk kemajuan Islam."
 - Solehudin S.Pd 

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar

Jazakumullah khairan, atas komentarnya ikhwah!