Peran Pemuda Islam Dalam Menghadapi Pemilu

05.50



Peran Pemuda Islam Dalam Menghadapi Pemilu
Oleh : Filzah Restu Alfriyani

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.” QS. Al-Ahzab : 21

            Pesta demokrasi hanya tinggal menghitung hari. Dalam menghadapi pemilu, sebagai Pemuda Islam kita-lah yang akan menentukan arah peradaban bangsa dan negara kita sendiri. Menjadi garda terdepan untuk mengetahui setiap calon pemimpin yang akan membawa perubahan dan kemashalatan bangsa ini. Sebagai pemuda, kita-lah yang menjadi aktor pencerah dalam keberlangsungan pemilu tahun ini. Sebab pemuda identik dengan semangatnya dalam membawa perubahan dan kemajuan peradaban. Pun tahun 1945,  pemuda Islam pernah membawa Indonesia pada masa kemerdekaan.
Membahas seorang pemuda masa kini, tentu Islam telah memiliki role model yang sejak  dulu menjadi inspirator penggerak dalam peradaban Islam. Muhammad Al-Fatih yang berusia 23 tahun mampu menaklukan konstatinopel, Zaid bin Tsabit seorang penulis dan hafal Al-Qur’an sejak usia 13 tahun. Selain itu, ada pula penguasa muda spanyol. Ia adalah Abdurrahman An Nashir yang diangkat menjadi kholifah saat berumur 21 tahun. Pada masanya Andalusia mencapai puncak kejayaan.
            Kontribusi dan aspirasi pemuda tentu sangat dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan. Kita-lah pemuda memiliki label leader of change dalam setiap lini perbaikan. memegang amanah kemajuan peradaban. Kitalah yang membarakan semangat kepedulian terhadap bangsa kita sendiri akan seperti apa di masa depan. Dan tahun ini, bahkan beberapa bulan lagi, kita akan dihadapkan dengan Pemilu. Kontribusi kita senantiasa ditunggu. Kita memiliki peran strategis dan sentral dalam momentum pemilu. Memiliki peran untuk memberikan pencerdasan kepada orang-orang disekitar untuk mengetahui visi dan misi pemimpin, menentukan pilihan dengan sebaik-baiknya, dan ikut berkontribusi dalam memberikan hak suara.
            Saat kita telah diberikan hak pilih, maka kitalah yang menggunakan dengan sebaik-baiknya. Karena memilih ataupun tidak, kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya. Maka jadilah pemuda islam yang cerdas dalam memilih dan menggunakan hak pilihnya. Menjauhkan diri dari perkara memilih semata-mata karena diberi uang ataupun hal lain yang menghantarkan kita pada dosa. Lalu sebagai pemuda islam, apa yang harus kita lakukan selama masa kampanye dan pemilu tahun ini ?
Pertama, setiap ada dialog kandidat calon pemimpin kita-lah yang ikut meramaikan baik di dunia nyata maupun di media sosial guna memberitahukan kepada oranglain untuk mengenali setiap kandidat calon pemimpin kita.
Kedua, mengajak orang-orang disekitar kita untuk ikut menyaksikan setiap kandidat calon pemimpin.
Ketiga, menyimak dan menyermati setiap visi dan misi, program, serta kebijakan pro rakyat yang dituangkan oleh setiap kandidat calon pemimpin.
Keempat, memahami setiap penyampaian setiap kandidat calon pemimpin untuk mengetahui arah yang akan dilakukan masa mendatang.
Kelima, menjadikan ilmu sebagai rujukan penilaian pada setiap kandidat calon pemimpin.
Keenam, memberi pencerdasan untuk memilih calon pemimpin yang taat pada agama, berakhlak baik, dan yang memberikan kebermanfaatan pada umat.
Ketujuh, mengajak orang-orang dilingkungan sekitar kita untuk menggunakan hak pilih mereka. Meluruskan mindset kepada masyarakat bahwa Pemilu tahun ini harus dilakukan dengan sehat tanpa kecurangan dari oknum-oknum tertentu.
Kedelapan, menjadi pemuda yang tetap menjunjung nilai-nilai saling menghargai dan meminimalisir perpecahan.
Terakhir, sebagai seorang muslim. Maka kita memiliki tugas untuk memilih pemimpin muslim pula. Pun Islam sudah sangat sempurna mengajarkan kita untuk memilih pemimpin yang sebagaimana Allah terangkan dalam Al-Qur’an.
1.      Beragama Islam, Beriman, dan Beramal Kebaikan sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al-Maidah ayat 51, “(Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin) Menjadi ikutanmu dan kamu cintai.(Sebagian mereka menjadi pemimpin bagi sebagian lainnya) karena kesatuan mereka dalam kekafiran. (Siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka dia termasuk diantara mereka) artinya termasuk golongan mereka. ...”
2.      Pemimpin yang mencari keridhoan Allah. Pemimpin yang juga mendekatkan dirinya kepada orang-orang yang shalih.

3.      Laki-laki
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” QS. An-Nisaa : 34
4.      Berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
5.      Kuat dan Sehat.
6.      Memutuskan perkara dengan adil
Sebagaimana yang ada dalam Al-Qur’an, “Wahai Daud, Kami telah menjadikan kamu khalifah di bumi, maka berilah putusan antara manusia dengan hak (adil) dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu.” QS. Shad : 22
7.      Tegas, bijaksana, dan tidak meragu.
8.      Bersikap lemah lembut
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” QS. Al-Imran : 159
            Semoga kita dapat berperan menjadi pemuda Islam yang selalu menggelorakan semangatnya untuk kebaikan. Memberikan pencerdasan dan berdakwah tak berkesudahan. Istiqomah dalam menjunjung nilai-nilai islam untuk kemashlahatan. Dan menjadi Pemuda Islam yang memberikan kontribusi untuk perubahan ke arah perbaikan. Mari menjadi Pemuda Islam yang menggunakan hak pilih nya dengan sebaik-baiknya. Wallahu a’lam bishawab.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar

Jazakumullah khairan, atas komentarnya ikhwah!