Peran Pemuda Islam Dalam Menghadapi
Pemilu
Oleh
: Filzah Restu Alfriyani
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang-orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut
Allah.” QS. Al-Ahzab : 21
Pesta demokrasi hanya tinggal
menghitung hari. Dalam menghadapi pemilu, sebagai Pemuda Islam kita-lah yang
akan menentukan arah peradaban bangsa dan negara kita sendiri. Menjadi garda
terdepan untuk mengetahui setiap calon pemimpin yang akan membawa perubahan dan
kemashalatan bangsa ini. Sebagai pemuda, kita-lah yang menjadi aktor pencerah
dalam keberlangsungan pemilu tahun ini. Sebab pemuda identik dengan semangatnya
dalam membawa perubahan dan kemajuan peradaban. Pun tahun 1945, pemuda Islam pernah membawa Indonesia pada
masa kemerdekaan.
Membahas
seorang pemuda masa kini, tentu Islam telah memiliki role model yang sejak dulu menjadi inspirator penggerak dalam
peradaban Islam. Muhammad Al-Fatih yang berusia 23 tahun mampu menaklukan
konstatinopel, Zaid bin Tsabit seorang penulis dan hafal Al-Qur’an sejak usia
13 tahun. Selain itu, ada pula penguasa muda spanyol. Ia adalah Abdurrahman An
Nashir yang diangkat menjadi kholifah saat berumur 21 tahun. Pada masanya
Andalusia mencapai puncak kejayaan.
Kontribusi dan aspirasi pemuda tentu
sangat dibutuhkan dalam setiap aspek kehidupan. Kita-lah pemuda memiliki label leader of change dalam setiap lini
perbaikan. memegang amanah kemajuan peradaban. Kitalah yang membarakan semangat
kepedulian terhadap bangsa kita sendiri akan seperti apa di masa depan. Dan
tahun ini, bahkan beberapa bulan lagi, kita akan dihadapkan dengan Pemilu.
Kontribusi kita senantiasa ditunggu. Kita memiliki peran strategis dan sentral
dalam momentum pemilu. Memiliki peran untuk memberikan pencerdasan kepada
orang-orang disekitar untuk mengetahui visi dan misi pemimpin, menentukan
pilihan dengan sebaik-baiknya, dan ikut berkontribusi dalam memberikan hak
suara.
Saat kita telah diberikan hak pilih,
maka kitalah yang menggunakan dengan sebaik-baiknya. Karena memilih ataupun
tidak, kelak akan dipertanggung jawabkan dihadapan-Nya. Maka jadilah pemuda
islam yang cerdas dalam memilih dan menggunakan hak pilihnya. Menjauhkan diri
dari perkara memilih semata-mata karena diberi uang ataupun hal lain yang
menghantarkan kita pada dosa. Lalu sebagai pemuda islam, apa yang harus kita
lakukan selama masa kampanye dan pemilu tahun ini ?
Pertama,
setiap ada dialog kandidat calon pemimpin kita-lah yang ikut meramaikan baik di
dunia nyata maupun di media sosial guna memberitahukan kepada oranglain untuk
mengenali setiap kandidat calon pemimpin kita.
Kedua,
mengajak orang-orang disekitar kita untuk ikut menyaksikan setiap kandidat
calon pemimpin.
Ketiga,
menyimak dan menyermati setiap visi dan misi, program, serta kebijakan pro
rakyat yang dituangkan oleh setiap kandidat calon pemimpin.
Keempat,
memahami setiap penyampaian setiap kandidat calon pemimpin untuk mengetahui
arah yang akan dilakukan masa mendatang.
Kelima,
menjadikan ilmu sebagai rujukan penilaian pada setiap kandidat calon pemimpin.
Keenam,
memberi pencerdasan untuk memilih calon pemimpin yang taat pada agama,
berakhlak baik, dan yang memberikan kebermanfaatan pada umat.
Ketujuh,
mengajak orang-orang dilingkungan sekitar kita untuk menggunakan hak pilih
mereka. Meluruskan mindset kepada
masyarakat bahwa Pemilu tahun ini harus dilakukan dengan sehat tanpa kecurangan
dari oknum-oknum tertentu.
Kedelapan, menjadi
pemuda yang tetap menjunjung nilai-nilai saling menghargai dan meminimalisir
perpecahan.
Terakhir,
sebagai seorang muslim. Maka kita memiliki tugas untuk memilih pemimpin muslim
pula. Pun Islam sudah sangat sempurna mengajarkan kita untuk memilih pemimpin
yang sebagaimana Allah terangkan dalam Al-Qur’an.
1. Beragama
Islam, Beriman, dan Beramal Kebaikan sebagaimana dalam Al-Qur’an surah
Al-Maidah ayat 51, “(Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu ambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin)
Menjadi ikutanmu dan kamu cintai.(Sebagian mereka menjadi pemimpin bagi
sebagian lainnya) karena kesatuan mereka dalam kekafiran. (Siapa diantara kamu
mengambil mereka sebagai pemimpin, maka dia termasuk diantara mereka) artinya
termasuk golongan mereka. ...”
2. Pemimpin
yang mencari keridhoan Allah. Pemimpin yang juga mendekatkan dirinya kepada
orang-orang yang shalih.
3. Laki-laki
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin
bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.”
QS. An-Nisaa : 34
4. Berpegang
teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
5. Kuat
dan Sehat.
6. Memutuskan
perkara dengan adil
Sebagaimana
yang ada dalam Al-Qur’an, “Wahai Daud, Kami telah menjadikan kamu khalifah di
bumi, maka berilah putusan antara manusia dengan hak (adil) dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu.” QS. Shad : 22
7. Tegas,
bijaksana, dan tidak meragu.
8. Bersikap
lemah lembut
“Maka disebabkan rahmat dari
Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap
keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”
QS. Al-Imran : 159
Semoga kita dapat berperan menjadi
pemuda Islam yang selalu menggelorakan semangatnya untuk kebaikan. Memberikan
pencerdasan dan berdakwah tak berkesudahan. Istiqomah dalam menjunjung
nilai-nilai islam untuk kemashlahatan. Dan menjadi Pemuda Islam yang memberikan
kontribusi untuk perubahan ke arah perbaikan. Mari menjadi Pemuda Islam yang
menggunakan hak pilih nya dengan sebaik-baiknya. Wallahu a’lam bishawab.