Hitungan jam ramadhan akan berakhir
Ahhh..
Banyak yang mengeluh, kenapa begitu cepat ramadhan berakhir ???
Entah..
Mengeluh karena berakhir sudah rangkaian ramadhan silaturahmi atau sebut saja Iftor jamai atau bahasa kerennya buka bersama.
Atau...
Mengeluh karena masih terlalu banyak dosa yang mau dipintai ampunannya kepada Ya Rahman...
Hmmmm
Sepekan menuju ramadhan berakhir, semua orang sibuk bahkan termasuk siaran TV nasional,
Ya....
Sayangnya isu yang diangkat bukan tentang ribuan orang yan tak berhenti membasahi bibirnya dengan Bacaan Alquran atau dzikir
Dan juga pipi yang terus basah karena air mata yang menerus mentes dipipi
Isu itu kurang menarik
Yaa...
Kita berbicara tentang arus mudik atau budaya pulang kampung
Lebih dari 5x setiap stasiun melaporkan kondisi arus mudik
Ribuan orang rela terjebak dalam kendaraan yang menunggu kendaraan lain dalam hitungan jam
Ribuan orang rela meninggalkan pekerjaan mereka untuk bisa ikut menjadi partisipan arus mudik
Ribuan orang membawa perbekalan yang sudah disiapkan dari jauh jauh hari untuk menjadi partisipan arus mudik
Panas, hujan, ngantuk, penat, bosan,kesibukam dan lain sebagainya diabaikan dan berubah menjadi bukan hal penting yang perlu diperhatikan lagi
Aaaaah..
Budaya mudik seperti ini selalu terjadi setiap tahunnya..
Saya tidak melihat negatif mereka, karena saya juga menjadi partisipan arus mudik beberapa tahun kebelakang...
Tapi..
Ada yang saya sadari dari kejadian ini
Alasan setiap orang pulang kampung??
Sepenting apa ??
Sekuat apa keinginannya??
Apa yang mau dilakukan disana??
Siapa yang mau ditemui??
Dan lain sebagainya
Pertanyaan pertanyaan besar muncul di benak saya
Jawaban sebagian besar para partisipan
"intinya adalah kerinduan"
Pertanyaannya adalah,
Serindu itukah kita dengan kampung halaman kita yang sebenarnya??
Nyatanya,
diri ini tak serindu itu dengan kampung halaman yang sebenarnya
tau apa??
Ya itu SurgaNya Allah
Sejauh apa rasa rindu kita??
jika sholat masih diabaikan
Jika Alquran masih di jadikan pajangan atau bahkan ejekan??
Jika sunnah Rasulullah dianggap tak berarti??
Jika masih menjadikan agama bahan bercanda an ??
Jika masih menjadikan Allah karakter fiktif, seperti super man yang hanya diingat ketika butuh dan dilupakan ketika tidak dalam serangan monster???
Mau bawa apa ke kampung halaman??
Bawa diri yang kotor dan bau sehingga layak untuk dipukul dan dipalu??
Bukankah disana
Kita akan bertemu dengan Rasulullah??
Dalam kondisi apa kita bertemu??
Menjadi orang yang SKSD
(Sok kenal sok Deket) dengan rasulullah
Mengaku umatnya
Tapi menertawakan sunnahnya
Mengabaikan sirahnya dan digantikan dengan FTV malam yang menggambarkan keindahan yang semu??
Bukankah nanti seluruh umat manusia akan mudik bareng ke surga??
Tapi sama halnya dengan mudik sekarang
Ada yang kena macet
Ada yang butuh waktu lama
Ada yang tersesat dan tak pernah sampai
termasuk di bagian mana diri ini??
Dan akankah tempat menungguku waktu mudik nanti
Hanyalah ruang gelap 2x1 meter lengkap dengan fasilisat cambukan, ular dan himpitan tanah??
Atau ruang 2x1 meter yang didalamnya lebih indah dari taman-taman yang pernah saya lihat di google ???
Dan harus disadari nantinya ketika hari perhitungan, semua orang akan memikirkan dirinya masing-masing
dan tidak ada yang bisa menolong
jadi jangan berpikir juga ketika masih diberi kesempatan saling mengingatkan
Kita malah berkata Agama urusan sendiri-sendiri
Percayalah islam tidak mengajarkan itu
Dan percayalah jika ada orang yang mengejek dan memisahkan agama saat ini
Dan kita mengikutinya
Pada akhirnya mereka tidak akan bertanggung jawab atas diri kita dihadapan Allah
Wallahu a'lam bishowab