7 Makanan Khas Lebaran yang Melegenda

7 Makanan Khas Lebaran yang Melegenda

08.18
Oleh : Rizka Hanima H (Huda 1438H)
Editor : AF (Huda 1438H)

Sebentar lagi lebaran, kira-kira ingin masak hidangan apa ya untuk lebaran nanti? Hidangan lebaran pasti harus spesial dari biasanya, karena pada momen tersebut umumnya akan menjadi ajang silaturrahim antar tetangga, teman dan keluarga besar.

Selain ketupat ada banyak pilihan masakan yang bisa dihidangkan saat lebaran. Masakan atau lauk itu biasanya jadi teman sejatinya si ketupat. Ada yang berkuah santan, kuah bening, lauk kering, bakaran, hingga yang kaya bumbu. Sebenarnya hampir setiap daerah memiliki ciri khas sendiri dalam pemilihan hidangan lebaran. Meskipun begitu, secara umum masyarakat Indonesia pasti kenal sama makanan-makanan berikut ini. Apa saja sih makanan khas lebaran yang pas dan banyak disukai?

1. Opor Ayam

Olahan ayam termasuk hidangan yang banyak difavoritkan oleh semua kalangan. Opor ayam bisa dibuat dari ayam kampung maupun  ayam boiler. Hidangan berkuah santan ini memiliki sensasi rasa yang gurih dan nikmat sehingga cocok dihidangkan bareng ketupat ataupun nasi.

2. Rendang Daging (Sapi maupun Ayam)

Rendang juga merupakan hidangan khas lebaran yang cukup populer sepanjang masa. Bisa pilih daging sapi atau ayam untuk bahan rendang, karena keduanya memiliki rasa yang sama nikmatnya. Rendang tidak hanya cocok dimakan bareng ketupat, tapi juga nasi putih.

3. Sambal Goreng Udang atau Hati

Ketupat juga enak dihidangkan bersama hidangan pelengkap, seperti :sambal goreng . Untuk sambal goreng, bahannya bisa udang maupun hati. Agar lebih nikmat, kamu bisa menambahkan bahan lain, seperti kentang, telur puyuh, kikil dan lainnya. 

4. Sate Daging (Sapi, Ayam, & Kambing)

Sate juga termasuk hidangan khas lebaran yang popular sepanjang masa. Sate paling nikmat disajikan bersama ketupat. Kamu bisa memilih mau sate apa, ayam, kambing atau sapi. Bumbu kacang yang nikmat dan daging yang gurih akan membuat hidangan ini laris manis saat lebaran.

5. Soto

Soto juga termasuk satu hidnagan khas lebaran yang cukup popular sepanjang masa. Hampir setiap wilayah memiliki resep soto khas yang menggugah selera. Kamu bsia memilih mau buat soto apa untuk lebaran, karena baik ayam maupun daging sama-sama spesial dan memiliki daya tarik tersendiri.

6. Gulai 

Menu gulai juga termasuk hidangan khas lebaran yang cukup popular  dan melegenda. Gulai bisa dibuat dari bahan apa saja sesuai selera, baik daging kambing, ayam maupun sayuran. Gulai sangat cocok dihidangkan bareng ketupat, lebih lagi jika dilengkapi sate. Hem… djamin bakal nikmat banget.

7. Lodeh

Meski sederhana, namun lodeh juga termasuk hidangan khas lebaran yang popular looh… Lodeh nikmat disandingkan bareng ketupat dan tentunya bersama lauk favorit lainnya, misalnya : ayam goring, ikan goreng atau yang lainnya.

Nah, itu dia rekomendasi 7 makanan khas lebaran yang biasa disajikan bersama ketupat ataupun nasi. Tahun ini keluarga kalian bikin menu apa nih? Atau ada rekomendasi menu khas derah lainnya untuk hidangan lebaran? Yuk share hidangan lebaran favorit kalian!
Syair Satu Syawal

Syair Satu Syawal

07.28
Oleh Rizka Hanima H (Huda 1438H)


Benci, kesal, marah, jenuh dan murka
Itulah rasa hatiku pada setiap harinya
Hingga muncul lah suatu bulan
Amatlah indah hadirnya
Tak bercahaya namun terasa begitu sempurna
Ia hadir menjanjikan pahala berlipat ganda
Menghapuskan segala dosa – dosa
Bulan Ramadhan namanya
Kita jalani sebulan penuh tanpa mengeluh
Menahan marah, menjaga lidah dan berbaik sangka
Menghindari diri dari segala dosa
Perbanyak mengaji, sholat dan berbuat baik
Berharap mampu menjadikan hati nan suci
Kini  kira telah menyemai yang tertanam
Menimbulkan rasa damai, tenang dan cinta
Sebulan lamanya mengikis hati yang keruh
Kini ia terlihat lebih jernih
Memancarkan cahaya dalam setiap wajah
Penuh dengan senyum kemenangan
Dalam menyambut hari lebaran
1 syawal hadir diantara kita
Kiranya hapuskanlah segala rasa
Yang pernah tercipta oleh nafsu dan bisikan setan
Menjadi sebuah kata maaf yang tulus
Dan melahirkan suatu perbuataan tentang maaf tersebut
Menjadikan kita saudara, kerabat bahkan teman erat
Perbaikilah kesalahan dan tambahlah kebaikan
Bergandengan tangan dan berangkulan

Engkau dan aku adalah sama, sesama muslim
Merindukan Kampung Halaman, Tapi ku Melupakannya...

Merindukan Kampung Halaman, Tapi ku Melupakannya...

19.38
Oleh : Esmo Nugroho (Ketua Formasi Tarbawi 1438 H)


Hitungan jam ramadhan akan berakhir 
Ahhh..
Banyak yang mengeluh, kenapa begitu cepat ramadhan berakhir ???

Entah..
Mengeluh karena berakhir sudah rangkaian ramadhan silaturahmi atau sebut saja Iftor jamai atau bahasa kerennya buka bersama.
Atau...
Mengeluh karena masih terlalu banyak dosa yang mau dipintai ampunannya kepada Ya Rahman...

Hmmmm
Sepekan menuju ramadhan berakhir, semua orang sibuk bahkan termasuk  siaran TV nasional,

Ya....
Sayangnya isu yang diangkat bukan tentang ribuan orang yan tak berhenti membasahi bibirnya dengan Bacaan Alquran atau dzikir 
Dan juga pipi yang terus basah karena air mata yang menerus mentes dipipi


Isu itu kurang menarik 

Yaa...
Kita berbicara tentang arus mudik atau budaya pulang kampung 
Lebih dari 5x setiap stasiun melaporkan kondisi arus mudik

Ribuan orang rela terjebak dalam kendaraan  yang menunggu kendaraan lain dalam hitungan jam 
Ribuan orang rela meninggalkan pekerjaan mereka untuk bisa ikut menjadi partisipan arus mudik
Ribuan orang membawa perbekalan yang sudah disiapkan dari jauh jauh hari untuk menjadi partisipan arus mudik 

Panas, hujan, ngantuk, penat, bosan,kesibukam dan lain sebagainya diabaikan dan berubah menjadi bukan hal penting yang perlu diperhatikan lagi 

Aaaaah..
Budaya mudik seperti ini selalu terjadi setiap tahunnya..
Saya tidak melihat negatif mereka, karena saya juga menjadi partisipan arus mudik beberapa tahun kebelakang...

Tapi..
Ada yang saya sadari dari kejadian ini

Alasan setiap orang pulang kampung??
Sepenting apa ??
Sekuat apa keinginannya?? 
Apa yang mau dilakukan disana??
Siapa yang mau ditemui?? 
Dan lain sebagainya


Pertanyaan pertanyaan besar muncul di benak saya  
Jawaban sebagian besar para partisipan 
"intinya adalah kerinduan" 

Pertanyaannya adalah,
Serindu itukah kita dengan kampung halaman kita yang sebenarnya?? 

Nyatanya,
diri ini tak serindu itu dengan kampung halaman yang sebenarnya

tau apa?? 

Ya itu SurgaNya Allah 


Sejauh apa rasa rindu kita?? 

jika sholat masih diabaikan 
Jika Alquran masih di jadikan pajangan atau bahkan ejekan?? 
Jika sunnah Rasulullah dianggap tak berarti?? 
Jika masih menjadikan agama bahan bercanda an ?? 
Jika masih menjadikan Allah karakter fiktif, seperti super man yang hanya diingat ketika butuh dan dilupakan ketika tidak dalam serangan monster???

Mau bawa apa ke kampung halaman?? 
Bawa diri yang kotor dan bau sehingga layak untuk dipukul dan dipalu??

Bukankah disana 
Kita akan bertemu dengan Rasulullah?? 

Dalam kondisi apa kita bertemu?? 

Menjadi orang yang SKSD
 (Sok kenal sok Deket) dengan rasulullah 

Mengaku umatnya 
Tapi menertawakan sunnahnya
Mengabaikan sirahnya dan digantikan dengan FTV malam yang menggambarkan keindahan yang semu?? 


Bukankah nanti seluruh umat manusia akan mudik bareng ke surga?? 
Tapi sama halnya dengan mudik sekarang 
Ada yang kena macet 
Ada yang butuh waktu lama 
Ada yang tersesat dan tak pernah sampai


termasuk di bagian mana diri ini?? 
Dan akankah tempat menungguku waktu mudik nanti 
Hanyalah ruang gelap 2x1 meter lengkap dengan fasilisat cambukan, ular dan himpitan tanah?? 


Atau ruang 2x1 meter yang didalamnya lebih indah dari taman-taman yang pernah saya lihat di google ???

Dan harus disadari nantinya ketika hari perhitungan, semua orang akan memikirkan dirinya masing-masing
dan tidak ada yang bisa menolong 


jadi jangan berpikir juga ketika masih diberi kesempatan saling mengingatkan 
Kita malah berkata Agama urusan sendiri-sendiri 
Percayalah islam tidak mengajarkan itu 
Dan percayalah jika ada orang yang mengejek dan memisahkan agama saat ini 
Dan kita mengikutinya 
Pada akhirnya mereka tidak akan bertanggung jawab atas diri kita dihadapan Allah


Wallahu a'lam bishowab
Keutamaan I'tikaf di Bulan Ramadhan

Keutamaan I'tikaf di Bulan Ramadhan

09.07
Oleh : Yulan Mardiati (Huda 1438H)
Editor : AF (Huda 1438H)

Sudah masuk akhir Ramadhan nih kawan-kawan, semoga masih semangat ya! Hmmm bicara soal akhir Ramadhan ada salah satu ibadah sunah yang punya banyak keutamaan dan sayang kalau ditinggalin, apa ya?  Yap! Tepat sekali, I’tikaf !~

Tahukah kalian? 
I’tikaf itu salah satu ibadah sunnah yang yang senantiasa dilakukan oleh Rasulullah di akhir Ramadhan dan pastinya pahalanya besar banget tuhh …. Jadi sayang dong kalau kalian melewatkannya sia-sia.

“Dari Aisyah Radhiyallahu’anha ia berkata bahswannya Nabi Muhammad Sallallahu’ alaihi wa salam biasa beri’tikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau diwafatkan oleh Allah. Lalu istri-istri beliau beri’tikaf setelah beliau wafat. Muttafaqun ‘alaih.”  (HR Bukhari No.2026 dan Muslim No.1172 ). 

Sebenarnya apa sih itu i’tikaf?  Nah buat kalian yang belum paham banget apa itu i’tikaf, jadi i’tikaf berasal dari kata ,‘akafa-ya’kifu-waya’kufu-‘ukuufan. Menurut bahasa, makna i’tikaf adalah menetapi dan menahan diri padanya, baik sesuatu berupa kebaikan atau kejahatan. Sedangkan arti i’tikaf menurut istilah syara’ ialah menetapkan seorang muslim di dalam masjid. Mungkin lebih mudahnya, i’tikaf itu kita berdiam untuk beribadah di dalam masjid, sekaligus berupaya mendapatkan malam laylatul qadr, malam yang lebih baik daripada seribu bulan. 

Lalu apa sih hikmah dan keutmaan i’tikaf? Ini dia nih… I’tikaf memiliki hikmah yang begitu besar yakni menghidupkan sunah Rasul dan menghidupkan hati dengan selalu melaksanakan ketaatan dan ibadah kepada Allah. 

Sedangkan keutamaan I’tikaf diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Untuk merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal yang akan dilakukan dihari esok.
2. Medatangkan ketenangan, ketentraman dan cahaya yang menerangi hati yang penuh dosa.
3. Mendatangkan berbagai macam kebaikan dari Allah. Amalan-amalan kita akan diangkat dengan rahmat dan kasih sayang –Nya.
4. Orang yang beri’tikaf pada sepuluh akhir bulan Ramadhan akan terbebas dari dosa-dosa kerena pada hari itu salah satunya bertepatan dengan lailatul qadr.

Masya Allah banget kan keutamaan i’tikaf? Apalagi sewaktu akhir Ramadhan, nahhh yukk mulai dari sekarang kita persiapkan i’tikaf kita, semoga kita termasuk orang-orang yang beruntung bisa mendapatkan malam laylatul qadr. Aamiin.

Rebut Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Kita I’tikaf di Masjid Yuk!

Rebut Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan, Kita I’tikaf di Masjid Yuk!

08.15
Oleh : Yulan Mardiati (Huda 1438H)
Editor : AF (Huda 1438H)


" Duhhh kapan dong waktu kita pedekate sama Allah. Astagfirullah, yakin tuhh Allah gak cemburu sama kita? Bukber sana sini dibela-belain, tapi Qiyamul Lail aja masih alasan capek banget " 

Bulan Ramadhan sebentar lagi akan segera meninggalkan kita, namun rasanya kita masih belum punya banyak waktu untuk beribadah dan mendekatkan diri padaNya. Sadar atau gak sadar kita justru lebih banyak membuang-buang waktu untuk hal yang sekiranya percuma. Nunggu waktu maghrib, kita malah main handphone buka instagram ngeliat yang sia-sia, padahal AL-Quran sampe berdebu diatas meja.

Waktu solat Isya dan teraweh kita malah ketiduran karena kekenyangan. Belum lagi orang-orang sibuk yang punya banyak jadwal bukber alias buka bersama sana sini, semoga bukan buka berdua aja ya he he he. Hari ini bukber SMA, besok bukber SMP, lusanya bukber organisasi di sana sini, besok-besoknya lagi bukber sama temen-temen kampus, seminggu lagi bukber sama temen-temen ngegosip pas SMA. Duhhh kapan dong waktu kita pedekate sama Allah. Astagfirullah, yakin tuhh Allah gak cemburu sama kita? Bukber sana sini dibela-belain, tapi Qiyamul Lail aja masih alasan capek banget.

Hmmm mungkin karena memang hakikatnya, apa-apa yang dilarang atau menuju jalan setan itu dibuat indah dan menyenangkan oleh setan agar anak cucu Adam terpedaya dan lupa kepada Rabb mereka. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang selalu mengingat Allah dan gak terpedaya bujuk rayu setan ya…  Aamiin 


Nah! Berbicara tentang mempersiapkan akhir Ramadhan yang sebentar lagi. Ada salah satu cara yang bisa kita upayakan untuk menambah pahala, apalagi di 10 hari terakhir Ramadhan ,hari- hari yang penuh dengan rahmat, berkah, pahala, dan tentunya ampunan dari Allah.


Salah satu amalan yang bisa dilakukan umat muslim di 10 hari terakhir adalah melakukan i’tikaf di dalam masjid. Tak hanya sekedar berdiam diri, namun memaksimalkan diri mendekat kepada Allah.


Lalu apa saja sih kenikmatan yang bisa kita dapat dari melakukan I’tikaf di 10 hari terakhir bulan Ramadhan ini?


1. Khatam Al-Qur'an Lebih Cepat
Tanpa sadar, untuk menyibukkan diri dengan kebermanfaatan di dalam masjid selama i’tikaf, kita telah menghabiskan berlembar-lembar halaman di Al Qur’an, dan bahkan ada yang mampu khatam dalam waktu semalam! Bagaimana rasanya membaca Al Qur’an di tempat yang tenang dan senyaman masjid? Rasanya sungguh luar biasa nikmat! Apalagi jika kita bisa mengkhatamkan atau tilawah Qur’an lebih lama dan banyak daripada biasanya.

2. Sholat Lebih Kusyu'
Jika di rumah sholat tahajud atau qiyaumul lail biasa dilakukan sendiri, dan mungkin kurang kusyu’ karena masih ada beberapa pikiran atau dan sebagainya. Maka di saat i’tikaf kita bisa melakukan sholat tahajud berjamaah, dan biasanya bacaan surat pendek imam dibuat panjang agar kita bisa lebih lama berdiri dan merasakan kusyu’ dalam sholat. Rasakan lah, kenikmatan kusyu’ yang tiada duanya di rumah Allah, masjid!

3. Bertemu Dengan Saudara Seiman
Saat i’tikaf di masjid kita tak hanya sendirian, jadi tak usah takut. Biasanya banyak masjid yang membuka profram i’tikaf, sehingga banyak jamaah yanga kan datang di masjid-masjid tersebut berburu keberkahan di akhir Ramadhan. Di sana kamu bisa menjalin silaturahim dengan sudara seiman baru yang kamu kenal. Namun jangan sampai perkenalan itu berlanjut gosip atau ketidakbermanfaatan, karena niatmu kan ke masjid untuk beribadah. Hehehe...

4. Banyak Program Menarik di Masjid-masjid
Yang terakhir, kenikmatan saat di bulan Ramadhan adalah berlomba-lombanya para dermawan untuk mendapatkan pahala Allah dengan memberi makan orang lain yang sedang berpuasa. Maka pada saat 10 hari terakhir di bulan Ramadhan kamu tak usah kaget jika di masjid-masjid yang membuka program i’tikaf akan menyediakan makan sahur gratis bagi semua jama’ahnya. Nah, nikmat sekali bukan? Semoga dengan semua kenikmatan yang Allah beri itu akan membuat umat Muslim semakin semangat juga dalam menyambut Ramadhan dengan penuh ketakwaan dan ketaatan. 

Yuk mulai rajin I'tikaf ~