Smart Before Fasting

07.54

Pemateri : Ust. Dr. H. Wido Supraha
[Press Release Kajian #Sans]
Jakarta, 17 Mei 2018 – Pada hari ini Pasukan KOPHASKA yang berada di bawah naungan Departemen Syi’ar, salah satu departemen yang ada pada Lembaga Dakwah Fakultas Formasi Tarbawi telah mengadakan kajian islam rutin mereka yang bernama #Sans. Kajian ini dilaksanakan pada hari Kamis 17 Mei 2018, pukul 16:00 s.d 17:30 yang bertempat pada selasar Lt. 3 Musholla Tarbiyatul ‘Ilmy, Gedung Daksinapati, Fakultas Ilmu Pendidikan UNJ.
Pada Kajian kali ini, dibawakan sebuah tema yang berjudul "Smart before fasting". Narasumber pada kajian ini ialah Ust. Dr. H. Wido Supraha akan membahas tentang kiat-kiat atau sekitar Sunnah yang ada seputar Ramadhan
Diawali dengan membahas hakikat bulan Ramadhan sambil membangkitkan semangat, bahwasannya bulan Ramadhan itu adalah bulan jihad, perjuangan, amal prestasi dan bukan lagi sekedar bulan pembelajaran. Dan janganlah bahagia hanya sekedar mendengar adzan magrib saja. Selalu akhiri dengan amal terbaik pada apa yang telah dimulai. Dan satu hal yang jelas, amalan di bulan puasa dilipat gandakan pahalanya
            Dilanjutkan dengan pembahasan Sunnah-sunnah di bulan Ramadhan, yaitu
1. Akhirkan sahur
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata :
“Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan shalat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Dia menjawab : ‘seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Segera berbuka
Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” Hadits no. 658 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar

3. Nikmati berdiri di tengah malam
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759). Yang dimaksud qiyam Ramadhan adalah shalat tarawih sebagaimana yang dituturkan oleh An Nawawi. (Syarh Muslim, 3/101)

4. Membaca Al-Qur'an
Dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu bahwasanya Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda: “Puasa dan Al Qur’an akan memberi syafaat bagi hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “ Wahai Rabb, ia telah menahan makan dan syahwatnya pada siang hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya. Alqur’an berkata: “ Ia telah terjaga pada malam hari karena aku, izinkan aku memberi syafaat kepadanya, maka puasa dan shalat memberi syafaat kepadanya. ( HR. Ahmad)

5. Dzikir
“Ya Rasulullah, amalan apakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Engkau berpisah dari dunia dalam keadaan lisanmu basah dengan berdzikir pada Allah.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih. Lihat Misykatul Mashobih)

6. Ziswaf  (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf)
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melebihi angin yang berhembus.” (HR. Bukhari, no.6)

“Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan semisalnya sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.'” (HR. Muslim no.1151)

7. Perbanyak amal shalih
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.”


8. MENINGGALKAN SEGALA YANG MUBAH
Di antara kebaikan islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi no. 2317, Ibnu Majah no. 3976. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

9. Berdiam di Masjid
Dari Aisyah ra: “Adalah nabi SAW melakukan i’tikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan sampai beliau diwafatkan ALLAH SWT, lalu hal tersebut dilanjutkan oleh para istri beliau SAW setelah wafatnya.” (HR Bukhari, Fathul Bari’, Kitab I’tikaf, bab I’tikaf pada 10 hari terakhir & i’tikaf di masjid-masjid, hadits no. 2026)

10. Mencari malam lailatul qadr
dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan (kepada Allah) dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu, dan barangsiapa yang menegakkan Lailatul Qadr dengan keimanan (kepada Allah) dan mengharap pahala maka akan diampuni dosa-dosanya yang terdahulu.”
[Shahiih Al-Bukhaariy no. 2014; Shahiih Muslim no. 761]
Setelah penyampaian materi yang bermanfaat oleh narasumber dilakukanlah sesi tanya jawab bagi para peserta yang ingin bertanya. Dipilih 2 penanya masing masing dari ikhwan dan akhwat untuk menyampaikan pertanyaan kepada sang narasumber yang nantinya dijawab oleh narasumber.
Usai sesi tanya jawab, kajian ditutup dengan pemberian goodie bag oleh Mas’ul Tarbawi dan beberapa sambutan penutup oleh pembawa acara hingga akhirnya para peserta kajian meninggalkan tempat kajian dengan tertib


2/7/2018


Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar

Jazakumullah khairan, atas komentarnya ikhwah!