#PastInspiring-HZ

19.52
Mentoring Squad: Pertemuan yang indah dalam karya terukir
Oleh Hanifah Z, Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini/2016


Pertemuan, Sering kali di dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak bertemu dengan orang lain disekitar kita. Entah hanya bertemu, berpapasan atau mungkin berada di suatu tempat yang sama, tetapi tidak saling menyadari. Namun, dalam sekejap semua itu hilang. Orang-orang datang dan pergi dalam kehidupan kita, namun aku percaya bahwa semua yang datang dan pergi adalah rencana yang indah dari Nya. Setiap pertemuan memiliki arti. Entah itu sekedar mengingatkan sesuatu, menemukan seseorang yang berpengaruh dalam hidupmu. Entah untuk belajar atau mengajarkan, entah hanya untuk sesaat atau selamanya, entah nantinya akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Namun, semua itu adalah rencanaNya yang indah. Siapapun, darimanapun, dan kapanpun hadir seseorang yang kita temui pasti memiliki pengaruh dalam hidup kita, sekecil apapun pengaruh mereka tentulah memiliki arti dalam hidup kita.
Seperti halnya diriku. Diriku yang dipertemukan dengan seseorang yang telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam hidupku. Seseorang yang selalu memberikan arti dalam setiap perjumpaan kita. Seseorang yang selalu menasehati, mengajarkan, dan memberikan kesan yang baik dalam hidupku. Seseorang yang selalu menginspirasi dalam setiap kisahnya. Seseorang yang memiliki tutur kata seindah mutiara. Seseorang yang selalu menyadarkan terkait iman. Seseorang yang setiap langkahnya selalu menyebut namaMu. Seseorang yang setiap langkah dan gerak geriknya selalu berdzikir kepadamu. Seseorang yang setiap detik sambil melakukan ini itu selalu murojaah bagaikan Al-Qur’an berjalan. Seseorang yang telah dipertemukan dalam ketaatan. Seseorang yang sosoknya selalu dicintai oleh uamtnya. Seseorang yang telah membimbing setiap langkah di jalanNya. Yaa seseorang itu adalah murabbiah. Sang murabbiah.
Pertemuan yang begitu mengesankan dengannya. Yang telah merubah hidupku, yang selalu membuatku teringat padaNya ketika sedang melihatnya. Sungguh betapa bersyukurnya hati dan diri ini ketika Allah mentakdirkan diri ini bertemu dengan sosok sepertimu. Betapa bersyukurnya diri ini ketika ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi binaan mu.
Yang awalnya diri ini tidak mengerti apa-apa tentang dakwah, yang awalnya diri ini tidak begitu mementingkan halaqoh, yang diri ini tidak terondisikan perlakuannya. Yang diri ini selalu melakukan seenaknya saja. Yang diri ini memiliki kisah dulu yang jahiliyah. Namun, ketika dipertemukan dengannya, semua itu hanya menjadi pembelajaran. Ketika dipertemukan dengannya aku menyadari peran sebagai seorang muslimah, menyadari peran kita sebagai da’iyah, menyadari bahwa setiap manusia memang memiliki masa kelam, namun semua itu akan hilang dan setiap orang akan ada masa hijrahnya. Dan aku mengerti, bertemu dengan mu adalah takdir Allah yang ingin mengubahku menjadi sesosok muslimah yang sebaik-baiknya perhiasan didunia. Allah mentakdirkan dirimu sebagai tokoh yang menginspirasi setiap hijrahku. Allah yang telah mentakdirkan mu menjadi seorang murabbiah yang bisa menuntunku ke jalanNya. Dalam pelukanmu ku selalu merasakan ketenangan dan kenyamanan.
Hari demi hari, detik jam telah berlalu. Waktu-waktu yang kulewati telah memiliki kesan yang unik dan indah. Waktu yang telah diberikan amunisi iman lewat kisah-kisah maupun nasehat-nasehat yang indah darinya. Banyak pembelajaran yang kudapat darinya. Mulai dari pengorbanan yang diberikan untuk berjuang di jalan dakwah. Sampai mengetahui dan menjalankan peran sebagai seorang da’iyah.
Mungkin bagi setiap orang  jauh dari keluarga dan sanak saudara adalah hal yang sulit. Jauh dari tanah kelahiran, jauh dari orang tua, kakak-adik, dan jauh dari tempat-tempat yang sering dilewati di kampong halaman. Bertahun-tahun tidak pulang, bertahun-tahun tinggal disebuah rumah kecil  di tanah kelahiran orang lain. Sulit memang bagi sebagian orang. Namun berbeda dengan sosoknya, bereda dengan sosok murabbiah ku. Beliau mengorbankan setiap waktunya bersama keluarga untuk kepentingan dakwah untuk menjalankan perintahNya. Sosok yang merindukan tanah keliharannya, tetapi beliau tahan itu agar tetap fokus dijalan dakwah ini. Apapun dilakukan, apapun dikorbankan agar selalu bisa membina. Sosok yang bisa mengajarkan apa saja teapi tidak ingin menjadi guru, maunya jadi murabbiah saja. Karena memang dirimu lebih mulia menjadi seorang murabbiah kak.
Betapa heroiknya dirimu, engkau selalu tabah atas perlakuan binaan mu yang terkadang membuat hatimu kecewa, yang terkadang tidak bersegera dalam seruanmu. Engkau selalu kuat dan tabah ketika dirimu mulai merindukan keluarga disana. Tapi  kau yakin, keluarga disana ada Allah yang melindungi. Semoga Allah selalu melindungi keluarga dan juga dirimu kak.
Kak, terima kasih. Jazakillah khoiran katsiran atas segalanya. Semuanya yang telah kau berikan kepadaku. Semua ilmu-ilmu yang begitu bermanfaat bagi ku. Terimakasih untuk selalu mendoakanku. Terimakasih untuk selalu menerima sifatku yang seperti ini. Terimakasih untuk selalu membimbingku sampai aku mengerti peranku sebagai muslimah. Terimakasih telah memberikan kisah inspiratif yang selalu membuat diri ini tergerak hatinya untuk tetap berjuang di Jalan Dakwah. Terimakasih atas waktu yang engkau laungkan untuk membinaku. Terimakasih atas semua perlakuan mu yang begitu mengesankan untukku. Terimakasih kak, terima kasih. Terimakasih atas segalanya kak. Terima kasih atas pertemuan ini. Terima kasih atas keheroikannya dirimu untuk membina ku kak. Beribu-ribu kuucapkan terimakasih atas semua yang engkau berikan kepadaku.
Kak, maafkan diri ini ketika diri ini masih nakal, maafkan diri ini ketika aku masih membuatmu kecewa. Maafkan diri ini yang tidak selalu bersegera dalam seruanmu. Maafkan aku yang tidak memberikan kesan terbaik menjadi seorang mutarabbi. Maafkan diri ini yang tidak menghargai dan tidak menghormati setiap pengorbanan mu. Maafkan diri ini yang belum juga menyadari peran sebagi muslimah. Maafkan diri ini, yang begitu takut untuk mengganggumu. Maafkan diri ini yang telah menyembunyikan dan takut untuk bercerita dengan mu. Beribu-ribu kata maaf pun ku utarakan.
02 Desember 2017. Hari dimana Allah mentakdirkan dirimu untuk melepas kami. Melepas diriku menjadi seorang mutarabbimu. Hari dimana Allah telah mentakdirkan bahwa tugasmu menjadi seorang murabbiyah di sini telah selesai. Dan mengizinkanmu untuk kembali ke tanah kelahiran, kembali bertemu dengan keluarga, kembali berpamitan dengan sang bunda. Dan melanjutkan dakwah di tanah kelahiran mu. Hari dimana mungkin adalah awal dari perpisahan kita kak. Bahkan di akhirpun kau selalu memberikan kesan yang terbaik dalam hidupku.
Yaa begitula, memang sudah rencanaNya, sudah takdir dariNya bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Sedih, meraung-raung hati ini tidak terima harus ditinggal olehmu. Tetapi, ini adalah takdir yang indah dalam karya terukir. Bahwa siapapun harus melanjutkan perjalannannya walau orang-orang yang berkesan disekitarnya telah pergi, karena itu sebagai hadiah untuk orang-orang tersayang. Aku tidak menyesal dengan perpisahan ini, karena aku percaya, yakin bahwa Allah telah merencanakan yang terbaik untukku dan untukmu kak.
Perpisahan dengan orang yang dicintai memang sulit. Namun, itulah takdirnya. Siap ga siap semua akan terjadi. Kita tidak tahu kapan kita akan pergi, kita tidak tahu kapan orangorang yang kita sayangi akan pergi dari kehidupan kita. Karena semuanya adalah rencanaNya yang tidak ada seorangpun yang tahu. Dan perpisahan ii adalah awal dari jalan yang baru, jalan juang yang akan datang. Karena perpisahan ini bukan akhir dari segalanya.
Akan selalu aku ingat pertemuan singkat kita, pertemuan yang selalu memberikan makna, pertemuan yang selalu memberikan ibroh disetiap detiknya. Pertemuan yang indah yang telah terukir dalam karyaNya.
Kak, izinkan. Izinkan diri ini menyimpan kenangan indah kesan hidup yang indah yang telah kau berikan kepadaku, izinkan diri ini merindukanmu kak. Izinkan diri ini merindukan sang murabbiah heroik sepertimu. Izinkan aku merindukanmu kak izinkan aku untk selalu mencintaimu.
Walau tak selamanya aku ada menemanimu, tak selamanya aku membersamaimu. Namun aku yakin, karena ada Allah yang selalu menemani dan membersamaimu. Karena Allah lebih mencintaimu, karena Allah memiliki cinta yang besar kepadamu kak. Karena Allah yang menguatkanmu kak. Karena Allah yang membuat mu begitu sempurna kak. Karena Allah mencintaimu.
Semoga Allah selalu menjagamu kak, semoga kita dipertemukan lagi di jalan Nya atau mungkin di surgaNya. Ma’assalamaJ

Ana Uhibbuki Fillah kak….
For you SFW.

HZ.



Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Disqus
Tambahkan komentar Anda

Tidak ada komentar

Jazakumullah khairan, atas komentarnya ikhwah!