Mentoring Squad: Pertemuan yang indah dalam karya terukir
Oleh Hanifah Z, Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini/2016
Pertemuan, Sering kali di dalam kehidupan sehari-hari,
kita banyak bertemu dengan orang lain disekitar kita. Entah hanya bertemu,
berpapasan atau mungkin berada di suatu tempat yang sama, tetapi tidak saling
menyadari. Namun, dalam sekejap semua itu hilang. Orang-orang datang dan pergi
dalam kehidupan kita, namun aku percaya bahwa semua yang datang dan pergi
adalah rencana yang indah dari Nya. Setiap pertemuan memiliki arti. Entah itu sekedar
mengingatkan sesuatu, menemukan seseorang yang berpengaruh dalam hidupmu. Entah
untuk belajar atau mengajarkan, entah hanya untuk sesaat atau selamanya, entah
nantinya akan menjadi bagian terpenting atau hanya sekedarnya. Namun, semua itu
adalah rencanaNya yang indah. Siapapun, darimanapun, dan kapanpun hadir
seseorang yang kita temui pasti memiliki pengaruh dalam hidup kita, sekecil
apapun pengaruh mereka tentulah memiliki arti dalam hidup kita.
Seperti halnya diriku. Diriku yang dipertemukan dengan
seseorang yang telah memberikan pengaruh yang sangat besar dalam hidupku.
Seseorang yang selalu memberikan arti dalam setiap perjumpaan kita. Seseorang
yang selalu menasehati, mengajarkan, dan memberikan kesan yang baik dalam
hidupku. Seseorang yang selalu menginspirasi dalam setiap kisahnya. Seseorang
yang memiliki tutur kata seindah mutiara. Seseorang yang selalu menyadarkan
terkait iman. Seseorang yang setiap langkahnya selalu menyebut namaMu.
Seseorang yang setiap langkah dan gerak geriknya selalu berdzikir kepadamu.
Seseorang yang setiap detik sambil melakukan ini itu selalu murojaah bagaikan
Al-Qur’an berjalan. Seseorang yang telah dipertemukan dalam ketaatan. Seseorang
yang sosoknya selalu dicintai oleh uamtnya. Seseorang yang telah membimbing
setiap langkah di jalanNya. Yaa seseorang itu adalah murabbiah. Sang murabbiah.
Pertemuan yang begitu mengesankan dengannya. Yang
telah merubah hidupku, yang selalu membuatku teringat padaNya ketika sedang
melihatnya. Sungguh betapa bersyukurnya hati dan diri ini ketika Allah
mentakdirkan diri ini bertemu dengan sosok sepertimu. Betapa bersyukurnya diri
ini ketika ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi binaan mu.
Yang awalnya diri ini tidak mengerti apa-apa tentang
dakwah, yang awalnya diri ini tidak begitu mementingkan halaqoh, yang diri ini
tidak terondisikan perlakuannya. Yang diri ini selalu melakukan seenaknya saja.
Yang diri ini memiliki kisah dulu yang jahiliyah. Namun, ketika dipertemukan
dengannya, semua itu hanya menjadi pembelajaran. Ketika dipertemukan dengannya
aku menyadari peran sebagai seorang muslimah, menyadari peran kita sebagai
da’iyah, menyadari bahwa setiap manusia memang memiliki masa kelam, namun semua
itu akan hilang dan setiap orang akan ada masa hijrahnya. Dan aku mengerti,
bertemu dengan mu adalah takdir Allah yang ingin mengubahku menjadi sesosok
muslimah yang sebaik-baiknya perhiasan didunia. Allah mentakdirkan dirimu
sebagai tokoh yang menginspirasi setiap hijrahku. Allah yang telah mentakdirkan
mu menjadi seorang murabbiah yang bisa menuntunku ke jalanNya. Dalam pelukanmu
ku selalu merasakan ketenangan dan kenyamanan.
Hari demi hari, detik jam telah berlalu. Waktu-waktu
yang kulewati telah memiliki kesan yang unik dan indah. Waktu yang telah
diberikan amunisi iman lewat kisah-kisah maupun nasehat-nasehat yang indah
darinya. Banyak pembelajaran yang kudapat darinya. Mulai dari pengorbanan yang
diberikan untuk berjuang di jalan dakwah. Sampai mengetahui dan menjalankan
peran sebagai seorang da’iyah.
Mungkin bagi setiap orang jauh dari keluarga dan sanak saudara adalah
hal yang sulit. Jauh dari tanah kelahiran, jauh dari orang tua, kakak-adik, dan
jauh dari tempat-tempat yang sering dilewati di kampong halaman. Bertahun-tahun
tidak pulang, bertahun-tahun tinggal disebuah rumah kecil di tanah kelahiran orang lain. Sulit memang
bagi sebagian orang. Namun berbeda dengan sosoknya, bereda dengan sosok
murabbiah ku. Beliau mengorbankan setiap waktunya bersama keluarga untuk
kepentingan dakwah untuk menjalankan perintahNya. Sosok yang merindukan tanah
keliharannya, tetapi beliau tahan itu agar tetap fokus dijalan dakwah ini.
Apapun dilakukan, apapun dikorbankan agar selalu bisa membina. Sosok yang bisa
mengajarkan apa saja teapi tidak ingin menjadi guru, maunya jadi murabbiah
saja. Karena memang dirimu lebih mulia menjadi seorang murabbiah kak.
Betapa heroiknya dirimu, engkau selalu tabah atas
perlakuan binaan mu yang terkadang membuat hatimu kecewa, yang terkadang tidak
bersegera dalam seruanmu. Engkau selalu kuat dan tabah ketika dirimu mulai
merindukan keluarga disana. Tapi kau
yakin, keluarga disana ada Allah yang melindungi. Semoga Allah selalu
melindungi keluarga dan juga dirimu kak.
Kak, terima kasih. Jazakillah khoiran katsiran atas
segalanya. Semuanya yang telah kau berikan kepadaku. Semua ilmu-ilmu yang
begitu bermanfaat bagi ku. Terimakasih untuk selalu mendoakanku. Terimakasih
untuk selalu menerima sifatku yang seperti ini. Terimakasih untuk selalu
membimbingku sampai aku mengerti peranku sebagai muslimah. Terimakasih telah memberikan
kisah inspiratif yang selalu membuat diri ini tergerak hatinya untuk tetap
berjuang di Jalan Dakwah. Terimakasih atas waktu yang engkau laungkan untuk
membinaku. Terimakasih atas semua perlakuan mu yang begitu mengesankan untukku.
Terimakasih kak, terima kasih. Terimakasih atas segalanya kak. Terima kasih
atas pertemuan ini. Terima kasih atas keheroikannya dirimu untuk membina ku
kak. Beribu-ribu kuucapkan terimakasih atas semua yang engkau berikan kepadaku.
Kak, maafkan diri ini ketika diri ini masih nakal,
maafkan diri ini ketika aku masih membuatmu kecewa. Maafkan diri ini yang tidak
selalu bersegera dalam seruanmu. Maafkan aku yang tidak memberikan kesan
terbaik menjadi seorang mutarabbi. Maafkan diri ini yang tidak menghargai dan
tidak menghormati setiap pengorbanan mu. Maafkan diri ini yang belum juga
menyadari peran sebagi muslimah. Maafkan diri ini, yang begitu takut untuk
mengganggumu. Maafkan diri ini yang telah menyembunyikan dan takut untuk
bercerita dengan mu. Beribu-ribu kata maaf pun ku utarakan.
02 Desember 2017. Hari dimana Allah mentakdirkan
dirimu untuk melepas kami. Melepas diriku menjadi seorang mutarabbimu. Hari
dimana Allah telah mentakdirkan bahwa tugasmu menjadi seorang murabbiyah di
sini telah selesai. Dan mengizinkanmu untuk kembali ke tanah kelahiran, kembali
bertemu dengan keluarga, kembali berpamitan dengan sang bunda. Dan melanjutkan
dakwah di tanah kelahiran mu. Hari dimana mungkin adalah awal dari perpisahan
kita kak. Bahkan di akhirpun kau selalu memberikan kesan yang terbaik dalam
hidupku.
Yaa begitula, memang sudah rencanaNya, sudah takdir
dariNya bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Sedih, meraung-raung hati
ini tidak terima harus ditinggal olehmu. Tetapi, ini adalah takdir yang indah
dalam karya terukir. Bahwa siapapun harus melanjutkan perjalannannya walau
orang-orang yang berkesan disekitarnya telah pergi, karena itu sebagai hadiah
untuk orang-orang tersayang. Aku tidak menyesal dengan perpisahan ini, karena
aku percaya, yakin bahwa Allah telah merencanakan yang terbaik untukku dan
untukmu kak.
Perpisahan dengan orang yang dicintai memang sulit.
Namun, itulah takdirnya. Siap ga siap semua akan terjadi. Kita tidak tahu kapan
kita akan pergi, kita tidak tahu kapan orangorang yang kita sayangi akan pergi
dari kehidupan kita. Karena semuanya adalah rencanaNya yang tidak ada
seorangpun yang tahu. Dan perpisahan ii adalah awal dari jalan yang baru, jalan
juang yang akan datang. Karena perpisahan ini bukan akhir dari segalanya.
Akan selalu aku ingat pertemuan singkat kita,
pertemuan yang selalu memberikan makna, pertemuan yang selalu memberikan ibroh
disetiap detiknya. Pertemuan yang indah yang telah terukir dalam karyaNya.
Kak, izinkan. Izinkan diri ini menyimpan kenangan
indah kesan hidup yang indah yang telah kau berikan kepadaku, izinkan diri ini
merindukanmu kak. Izinkan diri ini merindukan sang murabbiah heroik sepertimu.
Izinkan aku merindukanmu kak izinkan aku untk selalu mencintaimu.
Walau tak selamanya aku ada menemanimu, tak selamanya
aku membersamaimu. Namun aku yakin, karena ada Allah yang selalu menemani dan
membersamaimu. Karena Allah lebih mencintaimu, karena Allah memiliki cinta yang
besar kepadamu kak. Karena Allah yang menguatkanmu kak. Karena Allah yang
membuat mu begitu sempurna kak. Karena Allah mencintaimu.
Semoga Allah selalu menjagamu kak, semoga kita
dipertemukan lagi di jalan Nya atau mungkin di surgaNya. Ma’assalamaJ
Ana Uhibbuki Fillah kak….
For
you SFW.
HZ.